Bagi Simon Cowell, Anak Mengubah Segalanya
Simon Cowell--
DULU, kalau menonton acara-acara pencarian bakat, yang paling ditunggu tentu komentar Simon Cowell. Produser asal Inggris itu terkenal berlidah sangat tajam. Kontestan mana pun, jika tak memenuhi standar Cowell, harus siap dirujak habis-habisan.
Namun, kini Cowell tak sekejam dulu. Alih-alih kritikan menjurus bully, ia lebih banyak memberi masukan yang membangun. Cowell mengakui, perubahan karakternya terjadi secara perlahan. Setelah kelahiran anak lelakinya, Eric, pada 2014 lalu. Ia membayangkan bagaimana kalau anaknya yang diperlakukan seperti ia memperlakukan para kontestan.
’’Gimana kalau anakku di-bully? Aku mungkin enggak akan kuat menghadapinya,’’ kata Cowell, dalam wawancara dengan The Sun. Karena itulah, ia kini 100 persen lebih sensitif memperlakukan peserta ajang pencarian bakat. Alih-alih kejam, ia jadi perhatian. ’’Karena kalau sudah berurusan dengan anak, kamu hanya ingin mereka bahagia,’’ jelas pria 63 tahun itu.
Pria yang pernah menjadi juri American Idol, coach The X Factor, dan kini judge America’s Got Talent itu mengaku tak bisa membayangkan hidupnya tanpa Eric. Sebelum Eric lahir, otak Cowell 99 persen berisi pekerjaan. Ia terobsesi.
Pada era keemasan dulu, jadwal kerja Cowell adalah mulai jam 8 pagi, sampai jam 4 dini hari besoknya. Atau kadang sampai pukul 6 pagi. Bahkan pukul 8 pagi. Nyaris 24 jam. Setiap hari. Ia burned out, kacau, dan tidak happy. Pikirannya hanya diisi rating, rating, dan rating.
Cowell mengenang, ada masa ketika ia memegang acara The X Factor. Rating acara itu bersaing ketat dengan Strictly Come Dancing. Kalau acaranya kalah, Cowell bakal menjambaki rambutnya sendiri sampai botak sebagian. Namun, kebiasaan itu kemudian berubah setelah Eric memperhatikan perilaku aneh sang ayah.
’’Waktu berumur dua tahun, Eric bertanya. ’Ngapain ayah tiduran di kasur jam 2 siang?’ Tapi bagaimana kamu menjelaskan ke anakmu bahwa itu adalah jam istirahatmu?’’ Cowell balik bertanya. Alih-alih menjelaskan, Cowell malah berpikir, ’’Oke, aku yang harus berubah.’’ Aduh, jadi bapack-bapack itu berat, ya! (Retna Christa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: