Solo Masih Menjadi Opsi untuk Seri IBL 2023

Solo Masih Menjadi Opsi untuk Seri IBL 2023

Final Indonesia Cup 2022 di Sritex Arena, Solo pada Minggu (13/11) lalu -IBL-

Indonesia Cup 2022 telah selesai digelar di Solo pada Minggu (13/11) lalu. Pelita Jaya Bakrie Jakarta keluar sebagai juara dalam turnamen pramusim tersebut. Setelah ini IBL akan melangsungkan kompetisi reguler yang dijadwalkan pada 14 Januari mendatang. Rencananya IBL 2023 ini akan menggunakan format seri ke kota-kota.

 

Format tersebut sebenarnya sudah dijalankan pada IBL 2022 lalu. Seri pertama diadakan di Jakarta. Lalu seri kedua di Bandung. Sayangnya, saat seri Bandung bergulir pada Februari itu, kasus Covid-19 melonjak.

 

IBL menghentikan kompetisi dan kembali menggunakan format gelembung di Jakarta pada Maret. Setelah jeda karena agenda SEA Games dan FIBA Asia Cup 2022, playoff dan final IBL 2022 diadakan lagi di GOR C-Tra Arena, Bandung pada Agustus lalu.

 

IBL sendiri masih belum mengumumkan daftar kota yang menjadi seri musim depan. Dari IBL 2022 lalu, ada enam kota yang menjadi tuan rumah musim reguler yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Denpasar.

 

Dengn terselenggaranya Indonesia Cup 2022 di Solo, Dirut IBL Junas Miradiarsyah mengatakan bahwa Solo tetap menjadi opsi. “Antusiasme dan atmosfer bola basket sangat terasa di kota ini,” kata Junas dalam keterangan resminya.

 

“Terpenting dukungan dari pemerintah daerah dalam kompetisi olahraga sangat membantu dalam memasyarakatkan bolabasket dan ke depan diharapkan akan menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam menyeleggarakan ajang sebesar ini dan berskala nasional,” lanjutnya.

 

Junas tidak memungkiri bahwa memang ada catatan penting dalam penyelenggaraan event di Solo. Pada hari pertama Indonesia Cup 2022 lalu misalnya. Pertandingan sempat terhenti karena lantai Sritex Arena licin. Pada saat yang sama cuaca di Solo mengalami hujan lebat.

 

Akhirnya IBL memajukan jam pertandingan dimulai dari pukul 09.00 WIB. Hal ini untuk menghindari pertandingan malam hari yang kemungkinan besar akan mengalami hujan. Selain itu penyelenggara juga menambah pendingin ruangan agar mengurangi kelembaban arena.

 

“Persiapan dan kematangan pelaksanaan menjadi satu kunci setiap penyelenggaraan kompetisi olahraga nasional. Standar berikutnya harus terus ditingkatkan dalam penyelenggaraan sebuah turnamen dan kompetisi,” ungkap Junas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: