Nasdem Pastikan Koalisi Perubahan Sudah Final
ANIES Baswedan setelah mendarat Papua untuk menghadiri serangkaian kegiatan di sana.-Instagram @aniesbaswedan-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Teka-teki kapan koalisi perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS mendeklarasikan diri mulai terkuak. Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali mengatakan keputusan tiga partai untuk berkoalisi sudah bulat. Koalisi itu juga sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
“Jadi, saya pikir, deklarasinya tinggal menunggu waktu yang pas. Sekarang sedang mencocokkan waktunya,” ujar Ahmad Ali, Jumat, 9 Desember 2022. Koalisi itu sudah cukup untuk punya tiket ke pilpres. Syarat 20 persen kursi di DPR sudah terlampaui.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali-Foto: Partai Nasdem-
Ali pun makin optimistis ada partai lain yang tertarik bergabung. Salah satu faktornya adalah elektabilitas Anies meningkat signifikan dalam beberapa survei. Itulah yang akan menjadi daya tarik sendiri.
Survei Indopol, misalnya, menunjukkan elektabilitas Anies mencapai 25,09 persen. Baru kemudian disusul Ganjar Pranowo 22,03 persen dan Prabowo Subianto 13,50 persen. Menurut beberapa pengamat, elektabilitas Anies naik adalah efek positif usai deklarasi.
Terkait cawapres, Partai Demokrat memang menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono yang merupakan ketua umum partai. PKS juga ada desakan untuk mengajukan nama Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. “Kalau platform capres memang sudah selesai. Tapi untuk cawapres, kemarin kan sudah disebutkan. Bahwa itu akan diserahkan ke Mas Anies,” tandas Ali.
Partai Demokrat juga memberikan kode keras telah setuju untuk berkoalisi dengan Nasdem dan PKS. “Kami mencanangkan perjuangan perubahan dan perbaikan. Ide itu sama dengan Mas Anies. Sama seperti Mas AHY. Dasarnya itu dulu,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Imelda Sari, kemarin.
Wasekjen Partai Demokrat Imelda Sari. -Antara-
Imelda belum berani blak-blakan soal posisi AHY. Yang jelas, dia meyakini chemistry Anies dan AHY cukup baik. Terutama setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyambangi DPP Partai Demokrat Jl Proklamasi No 41 Jakarta Pusat pada Oktober lalu.
Bahkan, AHY pun sempat mengenalkan relawan Anies-AHY kepada Anies. Saat itu AHY juga didampingi istrinya, Annisa Larasai Pohan, hingga elite partai seperti Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
“Pengawal Mas Anies itu ya prajurit Demokrat. Anies dan AHY sudah membangun hubungan baik. Sama-sama scholars, keduanya juga sering diskusi,” ungkapnyi.
Selain itu, Anies sebetulnya juga punya kedekatan historis. Baik dengan Nasdem maupun Demokrat. Anies pun menjadi salah satu peserta konvensi capres Demokrat pada 2013 silam. Dan sebelum lahirnya Nasdem, Anies salah seorang deklarator Ormas Nasdem.
“Saya kira, koalisi tentu karena ada ide yang segaris. Antara kami, Nasdem, dan PKS,” sambung Imelda. Tentu dia meyakini bahwa politik selalu dinamis dan sangat cair. Sehingga Demokrat pun akan terbuka untuk menerima semua partai. Asal ada kesamaan prinsip dan ide.
Deklarasi koalisi itu tinggal menunggu waktu. Yakni setelah sidang majelis tinggi partai. Dari Demokrat, tinggal menunggu komando SBY. “Sejauh ini komunikasi terus intens dengan tim kecil dari sekjen. Awal tahun depan bisa segera kami sampaikan,” ujarnyi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: