Cara Pelindo Terminal Petikemas Surabaya Jaga Rantai Logistik di Libur Nataru

Cara Pelindo Terminal Petikemas Surabaya Jaga Rantai Logistik di Libur Nataru

Pelindo Terminal Petikemas Surabaya tak libur saat Nataru.-Julian Romadhon-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Petikemas bakal menumpuk di pelabuhan. Hal itu terjadi di setiap libur Natal dan Tahun Baru. Angkutan barang tak boleh beroperasi. Pelindo Terminal Petikemas Surabaya (TPS) harus memutar otak agar rantai perdagangan tetap berputar. 

Saat petikemas menumpuk, kegiatan di pelabuhan tentu makin padat. Karena itu TPS memastikan alat bongkar muat dalam kondisi prima. Mulai dari Container Crane (CC), Rubber Tyred Gantry (RTG), head truck maupun alat bongkar muat lainnya.

TPS juga menyiapkan -blok penumpukan sementara petikemas-petikemas khususnya untuk petikemas impor yang dipastikan bakal menumpuk.

Plt. Direktur Utama TPS Bambang Hasbullah mengatakan, komoditi yang diangkut dengan reefer container bakal meningkat 3 persen dibanding periode sebelumnya. 

“Mengantisipasi peningkatan jumlah kebutuhan reefer plug di TPS, kami telah menyediakan sebanyak 1.448 unit reefer plug, sehingga kami pastikan aman”, ungkap Bambang.

TPS juga memperbaiki paving yang bergelombang di beberapa blok lapangan penumpukan. Review terhadap sistem Terminal Operating System (TOS) juga dilakukan oleh tim operasional di bidang planning dan IT TPS.

TPS juga mengatur ketersedian Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menetapkan pola cuti secara bergilir, sehingga menjelang Nataru layanan di TPS tetap optimal. 

Sampai dengan bulan November 2022, catatan arus petikemas yang ditangani oleh TPS adalah 1.245.283 TEUs, dengan rincian kontribusi arus petikemas internasional sebanyak 1.177.616 TEUs dan kontribusi arus petikemas domestik tercatat sebanyak 67.667 TEUs. 

Diprediksi catatan arus petikemas akan kurang menggembirakan sampai dengan akhir tahun 2022 dibanding tahun sebelumnya. 

Hal ini sejalan dengan kondisi eksternal yang mempengaruhi : kebijakan lockdown yang masih berlaku di Tiongkok dan masih berlangsungnya perang Rusia – Ukraina serta krisis ekonomi secara global.

Kendati demikian, TPS tak mengendurkan layanan. “Selama Nataru, TPS juga tetap melayani 24 jam 7 hari seperti tahun-tahun sebelumnya. idak ada libur,” kata Bambang. 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: