Leo/Daniel Jaga Tradisi Juara Indonesia Masters

JAKARTA, HARIAN DISWAY - ADA dua gelar yang diraih di Indonesia Masters 2023. Gelar pertama diraih oleh Jonatan Christie. Ia memastikan gelar dalam laga all Indonesian final melawan Chico Aura Dwi Wardoyo. Kemudian, gelar kedua dipersembahkan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

”Dari awal kami sudah fokus untuk mencapai poin satu demi satu. Kami memiliki keyakinan kalau bola belum menyentuh lantai, kami harus tetap fokus untuk bisa meraih poin hingga gim berakhir,” ungkap Leo seusai pertandingan.

Hasil yang diraih Leo/Daniel itu membuat Indonesia mempertahankan gelar pada sektor ganda putra. Pada Indonesia Masters 2022, gelar Super 500 itu diraih Fajar Alfian/M. Rian Ardianto. Dengan hasil tersebut, PP PBSI memenuhi target meraih gelar dari sektor tunggal putra dan ganda putra.

”Akhirnya kami bisa meneruskan tradisi juara ganda putra. Target itu memang memotivasi kami untuk bisa meraih gelar ini. Selain itu, gelar ini memotivasi kami agar ke depan kami bisa konsisten,” ujar Daniel.

Dalam laga final Indonesia Masters 2023 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (29/1), Leo/Daniel sukses menumbangkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong. Kemenangan mereka dipastikan melalui straight game 21-17, 21-16 dalam tempo 48 menit.

”Kalau ini dibilang beban, tidak juga. Justru ini seperti mendukung kami untuk bisa menjadi juara. Pada turnamen-turnamen sebelumnya, hasil kami kurang baik. Kami lakukan evaluasi dan mencoba terus bagaimana caranya untuk menang,” lanjut Daniel.

Dalam tiga kali final Super 500, Leo/Daniel juara dua kali. Gelar pertama diraih di Singapore Open 2022 setelah mengalahkan Fajar/Rian. Kemudian, pada final pertama di Hylo Open 2021, Leo/Daniel kalah oleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Saat ini Leo/Daniel menempati ranking ke-17 dunia. Setelah menjuarai Singapore Open 2022 pada Juli lalu, Leo/Daniel baru mencapai final lagi pada Indonesia Masters 2023. Dari dua turnamen sebelumnya di Malaysia Open 2023 dan India Open 2023, Leo/Daniel gagal mencapai perempat final.

”Sekarang kami sudah dewasa. Setiap turnamen selalu dievaluasi agar bisa konsisten. Kami mengejar itu. Kesempatan ke Olimpiade semua sama, siapa yang bagus tiap pertandingan, itu yang akan lolos. Kami coba terus, siapa tahu bisa lolos,” imbuh Daniel. (*)

 

Sumber: