Unik! Egrang, Olahraga Tradisional yang Sarat Makna
Reporter:
Alfian Nur Riski|
Editor:
Doan Widhiandono|
Jumat 10-02-2023,17:45 WIB
Sekelompok mahasiswa menjajal permainan egrang di Kampung Lali Gadget, Wonoayu, Sidoarjo.-Afdholul Arrozy-Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Berjalan menggunakan bambu. Tanpa menapak tanah. Jika tidak seimbang, yang melakukan itu pasti akan terjerembap ke tanah. Ya, itulah salah satu
permainan tradisional di Indonesia.
Mungkin beberapa dari kalian sudah tahu namanya. Beberapa lagi bisa jadi masih bertanya-tanya. Ya, itulah
egrang.
Dikutip dari buku Javanesse Kinder Spellen,
egrang merupakan permainan yang menggunakan peranti semacam tongkat. Bahannya adalah bambu atau kayu dengan panjang bervariasi. Dua pasang tongkat tersebut memiliki dua pasang pijakan kaki.
egrang disebut dengan berbagai macam nama. Orang Lampung menyebutnya sebagai
trompah pancung. Orang Sumatera Barat mengistilahkan sebagai
tengkak. Masyarakat Bengkulu menyebutnya
ingkau. Di Jawa Tengah,
egrang disebut jangkungan. Sedangkan di Kalimantan,
egrang disebut sebagai batungkau.
Lalu, apa filosofinya?
Bayangkan Anda memegang sepasang tongkat
egrang, lalu perlahan naik di pijakan. Setelah berhasil berdiri, condongkan badan ke depan. Kesabaran menyeimbangkan diri adalah kunci.
Sudah terasa seimbang? Mari kita tidak ragu-ragu untuk melangkah. Kita harus berjalan cepat supaya seimbang dan tidak jatuh. Jika terjatuh akan terasa sakit. Makna dari setiap langkah tadi menggambarkan sebuah nilai pelajaran kehidupan. Ketika kita sudah mengambil suatu keputusan, maka jangan ragu-ragu untuk terus melangkah. Bertekad dan berkomitmen, setiap hal yang sudah kita putuskan, maka harus kita selesaikan tanpa sedikit rasa keraguan. Setiap langkah merupakan makna, jatuh lalu berdiri hingga terus melangkah lagi merupakan pelajaran untuk pantang menyerah.
egrang juga termasuk dalam cabang olahraga yang dilombakan. Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Potradnas), merupakan tingkat tertinggi kejuaraan
egrang. Bagaimana? Tertarik mencoba olahraga tradisional
egrang yang sarat pelajaran kehidupan? Atau bahkan ingin menjadi Atlet Nasional
egrang?
(Alfian Nur Riski)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: