Waron Hospital, Women’s and Childern’s Specialist Bertaraf Internasional dengan Dilengkapi Robot

Waron Hospital, Women’s and Childern’s Specialist Bertaraf Internasional dengan Dilengkapi Robot

Pemencetan tombol bersama-sama oleh direksi dan komisaris tanda ground breaking.--

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Surabaya bakal memiliki rumah sakit khusus perempuan dan anak bertaraf internasional. Yakni Waron Hospital yang mengklaim sebagai Women’s and Childern’s Specialist. Peletakkan batu pertama RS yang berada di Jalan Kaliwaron itu dilakukan Rabu, 1 Maret 2023. Tahun depan, RS itu ditargetkan selesai pada April.

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. Berbagai fasilitas kesehatan yang dimiliki 'nyaris' lengkap. Namun, survei para ahli menunjukkan bahwa Surabaya masih belum memiliki rumah sakit ibu dan anak (RSIA) bertaraf internasional. "Di sinilah peluang yang akan diambil oleh Waron Hospital sehingga makin melengkapi serta berbeda dengan RSIA lainnya,” jelas Dr dr Amang Surya P SpOG F-MAS, direktur  utama. 

Padahal dari data kesehatan UNICEF, khususnya Indonesia bagian timur, perempuan dan anak masih perlu mendapatkan perhatian lebih. Survei menunjukkan bahwa 1 dari 30 anak usia yang kurang dari 5 tahun meninggal dunia. Penyakit yang paling banyak menjadi faktor kematian anak adalah pneumonia 36 persen, penyakit bawaan genetik 13 persen, dan diare 10 persen. 

Selain anak, risiko kesehatan pada perempuan juga tak kalah mengancam. Sebanyak 305 ibu per 100 ribu kelahiran, meninggal setelah atau saat proses persalinan. Belum lagi kasus kanker serviks perempuan. "Oleh karena itu, Waron Hospital -yang namanya diambil dari lokasi pembangunan– ingin berperan sebagai tempat pelayanan kesehatan warga Surabaya sekaligus hub atau penghubung dari wilayah Indonesia Timur ke Surabaya," katanya. 

Ia menjelaskan bahwa demand pelayanan kesehatan akan meningkat seiring perkembangan jumlah penduduk di Indonesia. Baginya, pelayanan kesehatan perempuan dan anak harus komprehensif dan menyeluruh. 

Sayang selama ini keluhan menyangkut hal tersebut selalu dirujuk ke rumah sakit umum saja. Inilah yang membuat spesialis obstetri dan ginekologi itu menyediakan tempat khusus. Ini mengingat Waron Hospital punya visi untuk menyediakan pelayanan kesehatan premium dengan standarisasi internasional. 

Itu akan ditandai dari bangunan, pelayanan profesional, dan fasilitas kesehatan yang tersedia. Itu dilakukan agar masyarakat tidak perlu repot ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan kelas internasional. Maka duediakan tiga jenis layanan komprehensif yakni layanan gawat darurat, layanan khusus anak, dan layanan khusus perempuan.

Layanan kesehatan perempuan meliputi obstetri (ibu hamil dan janin), ginekologi (reproduksi perempuan), onkologi (kanker), bedah rekonstruksi, dan IVF (kesuburan/bayi tabung). 

Layanan kesehatan anak meliputi neonatologi paripurna (bayi), tumbuh kembang anak, bedah anak, ortopedi anak, pelayanan gigi anak, bedah syaraf anak, dan pelayanan lainnya. “Tentu, kelak tidak terbatas dalam pelayanan itu saja. Kami akan mengembangkan fasilitas layanan kesehatannya,” terang Amang.

Selain Amang, simbolisasi peletakan batu pertama dilakukan oleh jajaran direksi yaitu Ir Rudi Urip Santoso B MT sebagai direktur operasional, Prita Anissa S ST sebagai direktur umum, dr Rudi Rakhmad Hidayatullah sebagai direktur keuangan. 

Jajaran komisaris ada Ir Djarwo Surjanto Dipl HE sebagai komisaris utama. Plus empat komisaris lainnya yaitu Melindya Santoso P SH, dr Lyza Marfianita R Alfian, Widiono, dan Shauqi Perdana SH Int MA MSc.

Hadir Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Surabaya Dr dr Budi Prasetyo SpOG, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Surabaya dr Bambang Wibowo SpOG, Ketua PERSI Jatim dr Hendro Sulistiono MM MKes, dan Ketua PERSI Surabaya dr Didi Dewanto SpOG.

Dalam kesempatan itu, Rudi,  menjelaskan bahwa pembangunan untuk mengejar target dalam 14 bulan atau April 2024 itu dianggarkan dengan biaya lebih dari Rp 350 miliar. RS dibangun di atas lahan utama seluas 3042 meter persegi dan lahan samping seluas 1700 meter persegi dengan lahan total seluas 4742 meter persegi.

Tempat ini terbagi dalam tiga gedung yang menyediakan 99 tempat tidur dengan fasilitas 12 lantai pada gedung utama. "Gedung sayap kiri dan kanan akan difokuskan pada layanan masyarakat setempat. Jadi jangan khawatir, kami akan selalu membantu pemerintah,” ungkap Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: