PDIP-PPP dan Nasib Ganjar

PDIP-PPP dan Nasib Ganjar

-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Nah, kalau ternyata PDIP tetap mencapreskan Puan, KIB pun bisa goyang. Sebab, PPP pun berpeluang gabung PDIP. Duet PDIP-PPP sudah punya sejarah panjang, keduanya partai lama yang lahir tahun 1971. Duet Presiden Megawati dan Wapres Hamzah Haz setelah era Gus Dur menjadi bukti kerja sama mereka.  Apalagi, ditambah bumbu-bumbu cerita dari Romahurmuziy: koalisi PDIP dan PPP amanat tokoh PPP KH Maimoen Zubair yang pernah meminta Mega ikut menjaga PPP.

PPP yang selama ini sering jadi ”makmum” sangat berpotensi pindah ke PDIP. Nah, bila capres yang keluar dari kantong Mega adalah anaknya sendiri, yakni Puan Maharani, KIB bakal ikut terpengaruh. Yang juga bakal terpengaruh adalah posisi Ganjar dan Erick di KIB.

Tanpa PPP, Golkar dan PAN masih bisa maju. Tentu kekuatan berkurang. Ganjar pun, kalau tetap diterima, sangat mungkin berduet dengan kader beringin.

Yang jelas, apa yang ada di kantong Megawati benar-benar ditunggu. Sebab, itu tak hanya menentukan jalan PDIP, tapi juga peta dan komposisi capres dan cawapres koalisi partai lain. (*)

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: