Mobil Listrik Ubaya Siap Bersaing
Launching CEVI C1 karya Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik Ubaya berkolaborasi dengan PT Great Asia Link.-Julian Romadhon-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Dunia pendidikan kini lagi berlomba-lomba menciptakan kendaraan listrik. Baru-baru ini, Universitas Surabaya (Ubaya) memamerkan mobil listrik mereka. Itu merupakan hasil tangan mahasiswa mereka di Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik.
Mobil listrik itu diberi nama CEVI C1. Cevi singkatan dari Centre for Electric Vehicles Innovation. Pengembangnya mobil listrik ini tidak hanya mahasiswa. Ada juga dosen. Mereka bekerja sama dengan PT Great Asia Link.
Penanggung Jawab CEVI Susila Candra mengatakan, mobil listrik itu memiliki kapasitas baterai sebesar 60 volt 200 ampere. Dengan kapasitas tersebut, kendaraan itu dapat menempuh jarak 200 kilometer dengan kecepatan rata-rata 60 kilometer per jam.
Kecepatan maksimal mobil listrik itu adalah 70 kilometer per jam. Menurutnya, bentuknya yang streamline, membuat CEVI C1 menjadi mobil listrik hemat energi.
“CEVI C1 dirancang sebagai mobil listrik berkonsep city car. Tujuan utamanya adalah agar bisa digunakan masyarakat perkotaan dalam proses perekonomian,” katanya dalam peluncuran mobil listrik dalam HUT Ubaya ke-55, Sabtu, 11 Maret 2023.
CEVI C1 ini, rencananya akan mulai diproduksi massal tahun depan. Hanya saja, ia tidak bisa memastikan waktu pastinya untuk melakukan produksi massal. “Kami harus mempersiapkan semuanya dulu,” terangnya.
Saat bersamaan, mereka juga meluncurkan motor listrik. Kendaraan roda dua ini diberi nama CEVI M1+. Motor itu merupakan pengembangan dari CEVI M1 yang diluncurkan 2022 lalu. Perbedaannya hanya pada penambahan empat sel baterai.
Dengan pengembangan itu, akan berpengaruh dengan jarak tempuh motor listrik itu. Motor generasi pertama mereka hanya dapat menempuh jarak 200 kilometer dengan kecepatan 72 kilometer per jam.
“Sekarang, untuk M1+ ini, kecepatan maksimalnya bertambah jadi 90 kilometer per jam. Jarak tempuh 250 hingga 300 kilometer. Motor ini juga memiliki sistem charging dan pembaruan bodi motor,” jelas Susila.
Justin Joseph salah satu mahasiswa yang mengembangkan mobil listrik itu menjelaskan, pembuatan mobil listrik itu memakan waktu tiga bulan. “Kami tidak buat dari nol. Ini masih inovasi. Sehingga, bisa saja kedepannya modelnya akan berubah,” terangnya.
Dalam pembuatan mobil listrik itu, pihaknya melibatkan sekitar 20 mahasiswa dari lintas semester. “Ada yang semester delapan. Ada juga yang semester dua. Jadi, kita mengembangkan bersama-sama,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Ubaya Benny Lianto menambahkan, kampus yang dipimpinnya itu berencana akan membangun dua tempat pengisian baterai, untuk kendaraan listrik tersebut. “Semuanya akan dibangun di sekitar kampus sini saja,” ungkapnya.
Mereka juga menginginkan, mobil listrik buatan mereka dapat dijual dengan harga murah. Sehingga, dapat terjangkau oleh masyarakat. Karena itu, timnya akan menghitung kembali biaya pengeluaran untuk pembuatan mobil ini.
“Untuk saat ini, biaya produksi pembuatan mobil ini sekitar Rp 100 juta. Nanti kita hitung kembali. Kalau bisa kita tekan sehingga bisa menjadi Rp 50 juta,” bebernya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: