Bombardir, Gung Ho Madrid!

Bombardir, Gung Ho Madrid!

-theanalyst.com-

Megaduel tersaji di leg dua 16 besar Liga Champions, Kamis, 16 Maret 2023, pukul 03.00 dini hari nanti WIB. Di Estadio Bernabeu, tuan rumah Real Madrid menjamu Liverpool. Real unggul agregat 5-2 atas The Reds tatkala keduanya berjumpa di Merseyide tiga pekan lalu. Di Mediterania, tuan rumah Napoli menjamu Eintracht Frankfurt di Estadio Diego Armando Maradona. Napoli unggul agregat 2-0 atas tamunya. 

Liverpool yang merumput di Madrid maupun Eintracht Frankfurt di Naples sama-sama butuh keajaiban.  Dua-duanya harus mengubah mission imposible menjadi mission posible. Tidak susah. Segalanya bisa terjadi di sepak bola. Bukan tidak mungkin Real Madrid kalah di kandang sendiri. Demikian juga Napoli.

Publik Anfield masih ingat betul ekspresi pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti tiga pekan lalu ketika Darwin Nunez dan blunder kiper Thibaut Courtois yang berbuah gol Mohamed Salah. Tanpa senyum. Kaku. Itu semua gara-gara dua gol cepat The Reds. Sayang, setelah itu, The Reds justru kehilangan akal. Mereka jadi bulan-bulanan pemain Real Madrid di rumahnya sendiri. 

Real Madrid seperti bangkit kembali dari kubur. Usai menang atas Liverpool, mereka terkapar 0-1 dari Barcelona di semifinal Copa del Rey. Untung, Madrid melalap Espanyol 3-1 pekan lalu. Laga kali ini ternyata sangat spesifik bagi Real Madrid. Ini laga ke-300 Los Blancos di Liga Champions.

Data menunjukkan dari 27 kali menang leg pertama, hanya sekali Madrid gagal melangkah ke perempat final. Itu terjadi pada 6 Maret 2019. Madrid yang menang 2-1 di leg pertama 2 Februari 2019, justru kalah 1-4 dari Ajax yang kala itu masih diasuh pelatih Eric ten Hag.


TIM ELITE INGGRIS, Liverpool, bertandang ke Stadion Santiago Bernabeu dini hari nanti. Tidak ada cara lain untuk melawan tuan rumah Real Madrid kecuali konsisten membombardir Los Blancos dari segala penjuru. Realitas itu akan menjanjikan partai seru. Part--

Nah, Liverpool sempat membuat sensasi dengan menggunduli Manchester United tujuh gol tanpa balas. Sayangnya, jelang bertandang ke Madrid mereka justru kalah 0-1 dari Bournemouth. Situasi ini membuat fans ragu-ragu. Artinya, Liverpool belum stabil. The Reds belum mencapai ekuilibrium (keseimbangan) baru. Realitas ini tentu sangat mengkhawatirkan. Padahal, Bournemouth bukan lawan sepadan. Sebab, separuh kaki klub dari pantai selatan Inggris itu sudah menginjak rumput Championship. Artinya, Bournemouth rawan degradasi. Kekalahan tak terduga dari Bournemouth itu memungkinkan Tottenham Hotspur melaju lebih jauh dalam perebutan tempat keempat di klasemen Liga Premier. Kans Liverpool lolos ke Liga Champions musim depan pun kembali menguap. Meski demikian, manajer Jurgen Klopp menolak mengibarkan bendera putih.

Mengapa? Liverpool bukanlah pemula untuk urusan comeback spektakuler di Eropa. Mereka pernah bangkit dari ketertinggalan 0-3 untuk mengalahkan Barcelona 4-3 secara agregat pada 2018-19. 

Sayangnya, performa Liverpool belakangan anjlok di mana-mana. Pasukan Klopp hanya memiliki dua kemenangan tandang dari delapan kali tandang. Mereka tidak pernah menang dalam tujuh pertandingan melawan Real Madrid sejak meraih kemenangan di perempat final edisi 2008-09. Skor di leg kedua pertempuran raksasa itu malahan 4-0 untuk Madrid.


REAL MADRID masuk ke lapangan dengan perasaan nyaman setelah menang besar di Stadion Anfield tiga pekan lalu. Madrid tinggal mempertahankan pace untuk lolos ke perempat final. Pelatih Madrid Carlo Ancelotti tetap menerapkan standar tinggi saat melawan klu--

Sekalipun menang dengan skor mencolok di leg pertama, Madrid tetap menetapkan standar tinggi terhadap Liverpool. Karin Benzema, misalnya, sengaja disimpan saat melawan Espanyol. Kini, masalah pergelangan kaki pemenang Ballon d’Or 2022 ini sudah beres. Benzema sudah berlatih normal bersama rekan-rekannya. Di luar itu, bek Ferland Mendy juga suah bergabung kembali. 

Pemain Prancis itu absen karena cedera paha sejak akhir Januari. Jadi, ia harus duduk dulu di bangku cadangan. Hal yang sama juga berlaku untuk David Alaba. Setelah memanfaatkan Eduardo Camavinga sebagai bek kiri versus Espanyol, Ancelotti harus membawa Antonio Rudiger atau Mendy - tergantung pada tingkat kebugarannya - untuk leg kedua. Kehadiran Mendy memungkinkan Nacho Fernandez bisa bermain melebar.

Mengenai Liverpool, Klopp masih memiliki absennya Luis Diaz, Thiago Alcantara, Calvin Ramsay, dan Joe Gomez. Arthur membuat penampilan langka di bangku cadangan di Vitality setelah operasi paha, tetapi ia sepertinya akan berlama-lama di situ. Jordan Henderson jelas menjadi pilihan utama. 

Diogo Jota sudah membuat percikan terang melawan Bournemouth saat menggantikan Harvey Elliott di babak pertama. Sepertinya Klopp akan menerapkan pendekatan gung-ho saat melawan Los Blancos. Sebab, marjin ketinggalannya sangat besar. Metode gung-ho, menyerang terus menerus dan mengabaikan pertahanan, sudah diterapkan di Inggris Selatan. Hasilnya, Liverpool kalah. Tetapi itulah satu-satunya cara Liverpool untuk menyelematkan kans perempat final. Klop akan mengubah formasi 4-3-3 Liverpool dengan 4-2-3-1 yang sangat ambisius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: