Nyam-nyam bareng Firitri: Kikil Surodinawan
Kikil yang membuat selera naik. -Firitri-
HARIAN DISWAY - Ada yang protes kapan hari mengapa Firitri banyak menulis nyam-nyam akhir-akhir ini. Jawabannya adalah karena saat siang saya sedang lapar-laparnya. Jadi lebih mudah untuk memikirkan makanan. Seperti kali ini. Kikil BSP!
Biasanya saya mangkal di Taman BSP pada siang hari. Sebelumnya saya ke rumahnya dulu tapi kosong akhirnya berputar ke Taman BSP. Apakah ada? Tidak. Katanya sih kikil dengan rombong motor ini mangkal di Surodinawan.
Rasa seperti apa. Begini ceritanya. Kikil ini termasuk kategori kikil low end alias rakyat jelata, porsi besar. Lauknya banyaak. Harga hanya Rp 13 ribu. Murah kan.
Rasanya? Mantap! Percaya saya yang suka nyam-nyam. Saya yang makan di sini merasakan enaknya.
Meskipun low end tapi ini bukan kikil saja. Banyak isian lainnya yaitu klonthong. Kepala sapi tanpa otak dan lidah. Jadi semua daging pipi, daging bibit, hidung dan lainnya dimasukkan di sini.
Biasanya kepala sapi dan bagiannya itu beraroma prengus atau lebus. Tapi di kikil ini tidak ada aroma ini. Kemungkinan treatment cara memasaknya sangat bersih. Bau prengus biasanya karena rambut-rambut sapi belum bersih benar. Ini bersih. Jadi aroma tidak masalah. Rasa klonthong ini setara dengan kikil sapi.
Bumbunya pas. Tidak pekat tidak encer. Bumbu kikil klan Mojokerto-Mojosari-Prambon-Krian kan gabungan antara gule dan soto. Nah kikil ini juga sama juga. Ini gabungan dari bumbu tadi tapi cenderung banyak bumbu sotonya daripada bumbu gule.
Disajikan amat panas dengan eruk nipis dan sambal. Belum lagi ada banyak daun bawang yang kres segar, gurih bawang merah goreng yang ditaburkan. Yuhuuuuuuuuu rasanya. Lengkap. Ada gurih, asin, asam, segar, harum. Mantap. semua rasa ada di sini. Kalau ingin manis, sudah disiapkan kecap manis kok. Tapi saya suka original seperti ini. (Firitri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: