IBM Bakal Ganti 26 Ribu Karyawan dengan Robot AI

IBM Bakal Ganti 26 Ribu Karyawan dengan Robot AI

IBM akan mengganti 7.800 peran karyawannya dengan robot AI-CXOToday.com-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - International Business Machines Corp (IBM) mengganti 7.800 pegawainya dengan robot Robot Artificial Intelligence (AI). Gelombang pemecatan bakal berlanjut untuk mengatasi masalah keuangan perusahaan.

 

IBM merupakan perusahaan raksasa yang bermarkas di New York, Amerika Serikat. Mereka memproduksi dan menjual perangkat keras dan lunak komputer. Total seluruh karyawan IBM saat ini mencapai 260.000 orang.

 

Dan di awal tahun 2023 ini, IBM telah melakukan PHK kepada 3.900 orang. Gelombang berikutnya mencapai 7.800 jiwa. Hal itu dikarenakan bisnis IBM sedang melemah. Baru-baru ini, Arvind Krishna selaku CEO IBM membeberkan bahwa perusahaannya akan menyetop perekrutan karyawan.

 

Sekitar 7.800 pekerjaan akan digarap oleh Robot AI. Sebelumnya, tugas tersebut dikerjakan oleh tenaga manusia, namun kini akan diambil alih oleh Robot AI. “Saya melihat bahwa 30 persen dari divisi yang tidak berhadapan dengan pelanggan langsung dapat digantikan oleh AI dan otomatisasi selama lima tahun, “ ucap Krishna kepada Bloomerg.

 

Pemangkasan tersebut bakal berdampak pada 26.000 pegawai. AI benar-benar mengancam lapangan pekerjaan. AI mengotomatisasi tugas-tugas, meningkatkan produktivitas, menghemat waktu, dan meminimalisir kesalahan manusia. Mereka dapat menggantikan pekerjaan manusia lebih efektif dan menghemat biaya. Meski terdapat pemangkasan tersebut, IBM tetap mencari karyawan untuk posisi pengembangan software.

 

Seorang juru bicara IBM mencoba meredam sorotan di perusahaannya. Ia menekankan tidak ada jeda perekrutan yang menyeluruh. IBM secara sengaja dan bijaksana melakukan hal tersebut pada perekrutan dengan fokus pada peran menghasilkan pendapatan. "Lami sangat selektif saat mengisi pekerjaan yang tidak secara langsung berhadapan dengan klien. Kami masih aktif membuka lowongan untuk ribuan posisi saat ini, “ ucapnya kepada Insider. (Jessica Laurent)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: