Akui Depresi, Dwayne Johnson Ajak Setiap Orang Berani Bicara

Akui Depresi, Dwayne Johnson Ajak Setiap Orang Berani Bicara

Dwayne Johnson serukan pria untuk terbuka melawan depresi.-ALBERT L. ORTEGA/GETTY IMAGES-

HARIAN DISWAY - Dwayne Johnson dalam podcast The Pivot berbicara terbuka tentang kesehatan mentalnya. Ia menyebutkan bahwa dirinya pernah melawan "tiga serangan depresi". Rasa itu pertama kali muncul ketika cedera bahu mengakhiri karier sepak bolanya di Universitas Miami.

Saat itulah ia merasa tertekan. "Saya tidak ingin pergi ke sekolah. Saya sudah siap untuk pergi. Saya meninggalkan sekolah. Saya tidak mengambil ujian tengah semester dan saya pergi begitu saja," ujarnya.

Saat itu Dwayne tak tahu menahu tentang persoalan mental. apalagi dengan istilah depresi. "Saya hanya tahu saya tidak ingin berada di sana. Tidak menghadiri pertemuan tim mana pun. Tidak berpartisipasi dalam apa pun," ungkapnya.

Dwayne masih tidak menyadari ketika sedang berjuang melawan depresi keduanya. Yakni waktu ia bercerai dari mantan istrinya, Dany Garcia, pada 2008. Bertahun-tahun kemudian, sekitar 2017, ia mulai terbuka. Saat itu ia memiliki beberapa kawan yang dipercaya, dan mereka dapat menjadi ladang curhatnya.

Dwayne kemudian berseru melalui media sosial, mendorong pengikut instagramnya untuk berbicara dengan seseorang jika mereka sedang berjuang melawan depresi.Terutama kaum pria yang mungkin tidak dapat mendiskusikan kesehatan mental secara terbuka.

"Saya telah bekerja keras selama bertahun-tahun. Sangat emosional untuk bekerja melawan setiap rasa sakit mental yang mungkin datang untuk menguji saya, meski bertahun-tahun yang lalu saya tidak tahu apa itu kesehatan mental," tulisnya.

Sebagai laki-laki, pada masa lalu ia kerap tidak membicarakannya. "Kami hanya menunduk dan diam. Tidak sehat, tapi hanya itu yang kami bisa," terangnya. "Jika Anda menemukan gangguan kesehatan mental, hal terpenting yang dapat Anda lakukan adalah berbicara dengan seseorang," lanjutnya. 

Penyakit mental seperti depresi tak dapat diperbaiki jika seseorang menyimpan rasa sakit itu di dalam dirinya. Orang harus memiliki keberanian untuk terbuka. Berbicara dengan orang lain. Jika tidak, seperti nasib dua kawannya.

"Aku kehilangan dua teman karena bunuh diri," katanya."Bicaralah dengan seseorang. Terlepas dari bagaimana perasaan Anda. Ingatlah, Anda tidak pernah sendirian," pungkasnya. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: