AH Thony Tagih Revitalisasi Kedung Cowek

AH Thony Tagih Revitalisasi Kedung Cowek

Dua wisatawan, Dini Cahyani (kiri) dan Sulis Sania, mengunjungi benteng Kedung Cowek, Selasa, 1 November 2022.-Boy Slamet-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Jejak sejarah perjuangan kemerdekaan di Kota Pahlawan menjadi salah satu potensi pariwisata. Terutama bangunan-bangunan tua era Belanda. Sayangnya, sejumlah bangunan itu belum dirawat dengan baik.

Salah satunya, Benteng Kedung Cowek di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya. Benteng yang terdiri dari delapan bangunan kuno itu kondisinya jauh dari ideal. Padahal, tercatat sebagai bangunan cagar budaya.

Akses jalan masih ala kadarnya. Juga masih banyak tanaman liar tumbuh di areal benteng. Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony pun mendesak Pemerintah Kota Surabaya untuk segera memulai revitalisasi. 

“Sudah terlalu lama Benteng Kedung Cowek dibiarkan terbengkalai,” ujar politikus Partai Gerindra itu. Padahal proses revitalisasinya tidak memerlukan banyak sentuhan. Bangunan benteng tak perlu banyak dipoles karena sudah sangat unik.

Ia berharap Pemkot bisa mengumumkan rencana revitalisasi itu di puncak Hari Jati Kota Surabaya (HJKS) ke-730, 31 Mei nanti.


Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony.--

Benteng Kedung Cowek adalah sebuah benteng yang terletak di Surabaya, Indonesia. Benteng itu dibangun pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari sistem pertahanan mereka. Benteng ini memiliki posisi strategis yang menghadap Sungai Kalimas, salah satu sungai utama di Surabaya yang berfungsi sebagai jalur transportasi penting pada masa itu.

Benteng Kedung Cowek dibangun untuk melindungi kota Surabaya dari serangan musuh dan juga untuk mengendalikan perdagangan di daerah tersebut. Selama masa kolonial Belanda, benteng ini digunakan sebagai pusat administratif dan tempat tinggal para pejabat Hindia Belanda.

Selama periode penjajahan Jepang selama Perang Dunia II, Benteng Kedung Cowek juga memiliki peran penting. Jepang menggunakan benteng ini sebagai markas mereka dan mengubahnya menjadi pusat logistik dan komando militer.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Benteng Kedung Cowek tetap berada di bawah kendali pemerintah Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, benteng ini mengalami kerusakan dan kemunduran. Pada tahun 1992, benteng ini direnovasi dan diubah menjadi museum yang menampilkan berbagai artefak sejarah dan informasi mengenai perkembangan Surabaya.

Benteng Kedung Cowek sekarang menjadi tujuan wisata sejarah yang populer di Surabaya. Pengunjung dapat melihat reruntuhan benteng yang tersisa, eksibisi sejarah, dan menikmati pemandangan Sungai Kalimas yang terkenal. Selain itu, terdapat juga berbagai acara budaya dan seni yang diadakan di sekitar benteng untuk memperkaya pengalaman wisatawan. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: