Cheng Yu Pilihan Advokat Handojo Ojong: Neng Ren Zi An

DALAM menjalani hidup, Dr Handojo Ojong SE SH MH, selalu berpegang teguh pada moto sabar dan bijak. Prinsip ini, kata advokat asal Bandung tersebut, telah ia tanamkan sejak lama. Dalam situasi dan kondisi bagaimanapun, Handojo senantiasa mengedepankannya. 

Namun, menjadi penyabar bukanlah perkara mudah. Misalnya, sudahlah kita berjuang mati-matian, hasil yang didapat malah melenceng jauh dari harapan. Atau, kita kadung menaruh kepercayaan tinggi kepada seseorang, eh malah kita dikhianati di belakang. Kita mungkin ingin meluapkan emosi dengan alasan seperti yang banyak dibilang orang, "Sabar ada batasnya", tetapi hati nurani menyarankan kita untuk bersikap bijaksana. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko: Quan Xin Quan Yi

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Menteri Luar Negeri 2001-2009 Hassan Wirajuda: Qian Li Zhi Xing, Shi Yu Zu Xia

Maka maklum bila kitab Dhammapada menyebut, "Khantī paramaṃ tapo titikkhā" (kesabaran adalah ibadah paling tinggi). Sebab, bersabar kadang –jika bukan acap– terasa menyakitkan. 

Walau demikian, Alquran surah Al-Insan (76) ayat 12 memastikan bahwa kelak, di akhirat, Tuhan akan "memberikan balasan kepada mereka karena kesabaran mereka dengan surga dan pakaian sutera."

Bagaimana dengan di dunia? Kalau menurut pepatah Tiongkok klasik, "能忍自安" (néng rěn zì ān): yang bersabar, akan tenang. 

Begitulah pembawaan Handojo, yang punya nama Mandarin Ouyang Hanquan 欧阳汉全. Ketenangan berkat kesabarannya, menjadikan mantan pebasket nasional itu sehat jiwa raga di usianya yang tak lagi muda. (*)

 

Sumber: