Laras, Konsep Busana Anak yang Mengusung Keseimbangan

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Anak-anak memang berhak untuk tampil modis. Tetapi tetap nyaman. Seimbang dengan dunianya yang masih riang. Konsep itulah yang mendasari Meyti Hanna dalam koleksi terbarunya yang bertema Laras.

Koleksi itu pernah ditampilkannya dalam International Kids Fashion Festive (IKFF) di Grand City Mall Surabaya, 24-27 Agustus 2023.

Pemilik Meyti Hanna Fashion tersebut terinspirasi dari filosofi Aristoteles. Yakni, tentang keseimbangan, harmoni, dan keselarasan. Racikan ketiganya itulah yang berperan penting membentuk tema Laras.

Semuanya itu lalu ditampilkan lewat palet warna pada karya terbarunya. Pilihan warna kain didominasi oleh nuansa warna nude. Warna-warna itu cenderung netral dan memberikan fleksibilitas saat dipadukan dengan warna lainnya.

Dia mengakui, konsep kesederhanaan itu beranjak dari kesulitan yang muncul ketika mencocokkan busana anak-anak dengan basis warna yang keliru.

"Karena targetnya adalah anak-anak, maka gaya busana yang ramai dengan aksesori tambahan pasti akan memengaruhi penampilan mereka. Maka, kami mencari yang dasar tapi tetap cantik dan modis," tambahnya.

BACA JUGA : Gelar Cipta Karya Rias 2023 Mahasiswa UNIPA Tampilkan Karya-Karya Spektakuler 

Meyti menggambarkan koleksi terbarunya sebagai Casual Pesta. Berbeda dengan tren busaya pesta yang biasanya meriah dan mencolok, Meyti memilih menghadirkan busana yang tidak merepotkan bagi penggunanya.

Meskipun mengutamakan kenyamanan, Meyti tetap memastikan bahwa busana karyanya tetap modis. Ia juga sangat memperhatikan pemilihan bahan kain yang harus nyaman, mudah mengeringkan keringat, dan cocok untuk anak-anak yang senang bergerak dan bereksplorasi.

Dengan lebih dari puluhan acara fashion runway yang telah diikuti, Meyti Hanna Fashion terus berusaha mengembangkan sayapnya. Dia juga kerap terlibat dalam menghelat kompetisi fashion show anak. Sehingga, terus muncul wadah baru bagi banyak model cilik yang tertarik dengan dunia fashion atau modeling.

Meyti menekankan bahwa konsep keselarasan tetap menjadi fokusnya. Artinya, model-model yang mengenakan karyanya harus tampil selaras dengan busana yang diciptakan. (Clarissa Sagitha Krisanti)

Sumber: