Transaksi dengan QRIS dan Manage Card, Pengunjung Kuliner Tjap Legende Belajar Bayar dengan Dompet Digital

Transaksi dengan QRIS dan Manage Card, Pengunjung Kuliner Tjap Legende Belajar Bayar dengan Dompet Digital

Pengunjung yang sedang melakukan pembayaran dengan melakukan scan QRIS yang ditunjukkan di salah satu tenant dari Ceirebon. -Ma'ruf Zaky -

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kuliner Tjap Legende yang digelar Main Atrium Grand City Mall Surabaya menerapkan sistem pembayaran tanpa uang tunai. Selama perhelatan, sejak 20 September dan berakhir pada 1 Oktober 2023, semua serba dengan dompet digital.

Transaksi hanya bisa dilakukan menggunakan QRIS dan manage card. Semua diterapkan oleh 50 tenant yang menghadirkan makanan dengan cita rasa khas dari masing-masing daerah dalam tema Kembali ke Nusantara.

Tak semua pengunjung familiar. Reaksi mereka berbeda-beda. Ada yang merasa terbantu. Ada juga yang merasa ribet. Alex Iskandar asal Surabaya misalnya. Ia mengaku pembayarannya membuatnya ribet.

“Tadi saya pakai dompet digital biasanya enggak bisa, harus pakai QRIS bank tertentu. Jadi saya daftar dulu. Itu pun pas ditempel tadi belum tentu bisa, sinyalnya susah,” katanya, mengeluh. 

Public Relations Grand City Mall Regine Ayu Tiara menjelaskan bahwa ada bank khusus yangmenjadi salah satu media patner yang menawarkan cashback hingga 50 persen dengan syarat harus bertransaksi menggunakan scan QRIS milik mereka.

BACA JUGA: Kuliner Tjap Legende Bawa Hidangan Khas Nusantara ke Surabaya, Wajibkan Pembeli Bayar dengan Dompet Digital

Ada platform membantu pengunjung yang tidak memiliki saldo digital. Mereka menawarkan uang tunai ditukar dengan manage card. Syaratnya, harus dikembalikan setelah belanja. Saldo yang masih tersisa pun bisa diambil kembali dan harus meninggalkan saldo endapan sebesar Rp10 ribu.

“Sebenarnya terbantu ya, mudah saja, cuma sinyalnya, enggak tahu karena sinyal di sini ataugimana,” ungkap perempuan paruh baya asal Ketintang, Surabaya. Vivi Wijaya menyatakan terbiasa menggunakan pembayaran menggunakan QRIS. Tapi saat bertransaksi pada acara ini ia sedikit kesusahan gara-gara sinyal.

Terlihat penjual dari stan Mangut Manyung Bu Fat Asal semarang menempelkan berulang kali manage card yang disodorkan seorang pembeli pada mesin transaksi. Membuat calon pembeli yang lain harus menunggu sedikit lama. 

Padahal ramai sekali pengunjungnya. Ada yang sampai meninggalkan stan karena terlihat banyak antrian. Namun, stan yang yang menjual kepala ikan manyung ini tetap tidak surut dikunjungi oleh peminat.
Transaksi dompet digital diterapkan oleh 50 tenant yang menghadirkan makanan dengan cita rasa khas dari masing-masing daerah dalam tema Kembali ke Nusantara. -Ma'ruf Zaky-

“Bisa diakses semua QRIS, mempermudah untuk yang gak bawa cash, saya juga ga ribet cari kembalian,” kata Agus penjual dari stan Cuanki Mang Udi asal Bandung, dalam acara yang perdana digelar oleh Mal Grand City Surabaya bersama Jakarta Innovative and Interactive Solution Communication (JIISCOMM).

Namun, beberapa hal yang dianggap ribet itu tidak menyulutkan semangat pembeli untuk antre. Terus datang untuk menukar. Terus datang untuk mendaftar. Rela sedikit menunggu dan mengikuti alur pembayaran.

Bagaimana tidak? banyak sekali makanan dan minuman yang menggoda selera dari berbagai macam daerah. Ada Es Durian Iko Gantiyo dari padang, Ketan Susu Kemayoran 1958, Es Tebu Kang Tebu, dan masih banyak lagi yang bisa menghilangkan dahaga tengah hari yang tengik. (Wafiqul Azizah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: