Membedah Racikan Josep Gombau saat Persebaya Kalahkan Arema 3-1

BACA JUGA:Polemik Piala Dunia U-17, Panpel Persebaya Tetap Ajukan GBT Sebagai Opsi Pertama

Skuad Bajol Ijo  fokus pada bagaimana menutup alur bola dan mengarahkan lawan untuk mengalirkan bola ke sisi tertentu, yang dikenal dengan istilah pressing trap atau tekanan jebakan.

Perubahan taktik ini menghasilkan gol pertama bagi Persebaya Surabaya pada menit ke-27, dengan Bruno Moreira yang berhasil melewati pertahanan Arema Malang dan mencetak gol spektakuler.

Meskipun Arema Malang tidak menyerah begitu saja, Gombau berhasil menciptakan sistem bertahan yang solid dengan jarak antar pemain yang rapat.

Formasi bertahan sangat dinamis. Andre "Cobra" Oktaviansyah dan Song Ui tampil luar biasa dalam mengatur serangan dan pertahanan.

Ketika Persebaya Surabaya harus bertahan, keempat pemain bertahan mereka tetap menjaga struktur pertahanan yang kompak.

BACA JUGA:Menang Lawan Arema, Josep Gombau Puji Mentalitas Skuad Green Force

BACA JUGA:Josep Gombau Apresiasi Pasukan Bonek: Dukungan yang Diberikan Membakar Semangat Pemain, Terima Kasih!

Catur Pamungkas juga bermain dengan taktis, dengan kemampuan menghalau serangan yang menciptakan peluang gol Arema Malang.

Satu-satunya gol bagi Arema Malang pada babak kedua terjadi melalui bola pantul dari penyelamatan yang dilakukan oleh kiper Andika Ramadhani, dan Dedik Setiawan berhasil mencetak gol pada menit ke-65.

Dengan skor akhir 3-1 untuk Persebaya Surabaya, Josep Gombau berhasil mencatatkan namanya sebagai pelatih yang membawa kemenangan di laga "El Clasico" Jawa Timur ini.

Semoga tren berlanjut hingga Persebaya mencapai target musim ini: Juara!

Sumber: