Transformasi Pendidikan ala Prodi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner Unair

Sembilan metode itu menempa mahasiswa dengan penguasaan teori dan praktik. Artinya, mahasiswa diminta untuk tidak hanya belajar teori. 

Namun, mereka juga diharuskan untuk menyelesaikan proyek individual maupun kelompok sesuai bidang keilmuan yang sedang ditempuh. 

Metode pembelajaran yang ditetapkan prodi teknologi veteriner difokuskan pada pelaksanaan student centered learning (SCL). Pembelajaran menitikberatkan mahasiswa sebagai subjek utama yang aktif menjalankan proses pembelajaran. 

Dosen tidak hanya akan memberikan materi secara satu arah, akan tetapi mahasiswa diwajibkan aktif baik secara lisan maupun tertulis sehingga tercipta suasana pembelajaran kritis yang kondusif. 

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung metode pembelajaran SCL ialah melalui diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran berbasis masalah. 

Bisa juga metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan dengan menitikberatkan pada metode SCL.

Pada akhirnya, untuk mewujudkan visi, misi, dan target yang telah ditetapkan, diperlukan strategi yang tepat. 

Adapun strategi pencapaian yang dilakukan Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Veteriner Fakultas Vokasi Universitas Airlangga ialah melalui lima langkah ”jitu”. 

Yaitu, melakukan pengembangan kualitas pembelajaran, pengembangan kualitas mahasiswa, pengembangan kualitas staf dosen, pengembangan penelitian, dan pengembangan pengabdian masyarakat. 

Lima langkah itu akan menjadi arah langkah bagi civitas academica di prodi tersebut untuk melahirkan lulusan yang profesional. (*)

*) Anwar Ma'ruf, Dekan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.--

 

Sumber: