Siskaeee Gila atau Tidak?

Ditanya begitu, Siskaeee yang berseragam tahanan warna oranye cuma mesam-mesem (senyum-senyum). Tak bicara apa pun. Dia terus ngeloyor, jalan santai menuju ruang tahanan.

Mungkin, wartawan saking penasaran tentang hasil pemeriksaan. Sampai-sampai bertanya kepada orang yang diperiksa, terduga sakit jiwa. Ya… Siskaeee cuma bisa senyum-senyum.

Tapi, apa indikator bahwa Siskaeee sakit jiwa?

Kuasa hukum Siskaeee, Tofan Agung Ginting, ditanya wartawan soal itu, juga tak bisa menjawab tegas. ”Soalnya, Mbak Siskaeee sudah menjalani perawatan kejiwaan sejak sebelum adanya perkara ini,” jawabnya.

Tofan: ”Informasi dari manajer Mbak Siskaeee, dia sedang mengalami sakit kejiwaan. Jauh sebelum main di film Keramat Tunggak. Begitu informasinya. Tapi, kami belum menerima surat penegasan dari RS bahwasannya Siska ada mengalami gangguan jiwa.”

Kendati, Siskaeee sudah menyerahkan surat perawatan kesehatan jiwa kepada polisi sebelum ditahan. Ada bukti, dia sedang dirawat kejiwaan.

Surat itu digunakan kuasa hukum untuk mengajukan permohonan penangguhan penahanan tersangka. Namun, permohonan itu sudah ditolak penyidik. 

Lalu, apa indikator bahwa Siskaeee sakit jiwa? Dijawab Tofan: ”Saya tidak tahu. Cuma saya lihat, ada beberapa bekas sayatan di lengan dia. Mungkin itu bukan indikator.”

Mungkin, tidak etis bagi kuasa hukum mendeskripsikan tanda-tanda kelainan jiwa klien. Atau mungkin pula, tidak ada tanda-tanda fisik bahwa Siskaeee gila.

Dari sebelas tersangka dalam perkara tersebut, cuma Siskaeee yang ditahan. Soal itu, Kombes Ade menjelaskan begini:

”Karena tersangka lainnya kooperatif selama dalam proses penyidikan atau pemeriksaan atau permintaan keterangan yang dilakukan oleh penyidik terhadap para tersangka. Penyidik pun memandang sementara ini mereka tidak perlu ditahan, untuk tersangka lainnya.”

Seperti diberitakan, sejak berstatus tersangka pada Desember tahun lalu, Siskaeee sudah dua kali dipanggil untuk dimintai keterangan. Semuanya tidak dia hadiri. Pada panggilan ketiga pun, Siskaeee beralasan minta jadwal pemeriksaan ditunda.

Maka, Rabu, 24 Januari 2024, pukul 08.00 WIB, polisi menjemput paksa tersangka di Apartemen Student Castle, Kamar B 0221, Jalan Seturan Raya No. 1 Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Itu apartemen sewaan.

Dari situ Siskaeee dibawa ke Polda Metro Jaya, diperiksa, dan langsung ditahan hingga sekarang.

Jadi, cuma tersangka Siskaeee yang ditahan. Sebab, dia dianggap tidak kooperatif untuk diperiksa. Atau menyulitkan penyidikan. Bukan karena diduga sakit jiwa.

Sumber: