Ulubelu, Negeri Tiga Energi di Lampung

Ulubelu, Negeri Tiga Energi di Lampung

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kecamatan Ulubelu, Lampung. -Pertamina-

Menurutnya, sejak hadirnya PLTS di greenhouse-nya, kelompoknya dapat menghemat Rp 200 ribu setiap bulan. Bagi Edi dan kelompok taninya, nilai tersebut sangat berarti untuk meningkatkan keuntungan usaha kebun melon hidroponiknya.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Inovasi menyediakan energi hijau juga hadir dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dengan pemanfaatan aliran air sungai di Desa Air Abang, Kecamatan Ulubelu. 

PLTMH ini telah memberi dampak signifikan bagi desa yang sebelumnya tidak teraliri listrik sama sekali. Sekarang sejumlah masjid, musala, sekolah, dan 60 rumah telah diterangi oleh energi hijau dari PLTMH.

"Ini merupakan komitmen kami terhadap keberlanjutan," terang Dicky Septriadi, corporate secretary Pertamina NRE. 

"Kami ingin berkontribusi dalam pengembangan transisi energi yang diimplementasikan dan dirasakan secara nyata langsung oleh masyarakat. Menjadi perusahaan yang memiliki dampak positif bagi lingkungan sekitar adalah salah satu fundamental dari semangat berkelanjutan,” lanjut Dicky.

Ulubelu terus berkembang menjadi “Negeri Tiga Energi”. Dengan benang merah keberlanjutan, Ulubelu terus berkolaborasi dengan pemerintah, badan usaha, dan komitmen kuat masyarakat setempat. 

Geothermal, surya, dan air menjadi sumber energi tak terbatas yang bila terus dikelola dengan baik, akan menjadi manfaat yang besar tidak hanya bagi masyarakat Ulubelu, tapi juga lingkungan global.

"Kami bangga bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam mengembangkan daerah kami, kami bersyukur Ulubelu dikaruniai sumber energi baru terbarukan yang tidak hanya satu. Semoga kami bisa jadi contoh dan teladan bagi daerah lain dalam konsep pemenuhan energi masyarakat,” ujar Mahidin, camat Ulubelu.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, inovasi Pertamina di masyarakat sekitar wilayah operasional menjadi upaya untuk mengenalkan manfaat energi transisi, sejalan dengan komitmen Pertamina mendukung target net zero emission (NZE) pemerintah pada 2060. 

"Pertamina sebagai perusahaan energi kelas dunia terus melakukan inovasi dalam operasional bisnisnya agar lebih ramah lingkungan. Pada saat yang sama, Pertamina menjalankan program TJSL untuk menjaga lingkungan tetap lestari sehingga bisa terus mengurangi emisi,” ujar Fadjar.

Bagi Pertamina NRE yang menjalankan bisnis hijau, inovasi teknologi menjadi aspek yang sangat penting dan strategis. Untuk itu, mengembangkan energi bersih untuk Ulubelu menjadi langkah yang tepat, khususnya dalam rangka mengawal transisi energi di Indonesia dan mendukung pencapaian aspirasi Net Zero Emission 2060.  Hal ini sejalan dengan komitmen Pertamina NRE untuk mengimplementasikan aspek ESG dalam aktivitas bisnisnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: