Pakar Pendidikan Surabaya Sayangkan Ekskul Pramuka Tak Wajib Bagi Siswa

Pakar Pendidikan Surabaya Sayangkan Ekskul Pramuka Tak Wajib Bagi Siswa

Kegiatan Pramuka melatih siswa memiliki empati, toleransi, tanggung jawab dan solidaritas yang tinggi.-M Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kegiatan Ekstrakurikuler (ekskul) Pramuka sudah tidak wajib lagi bagi para siswa. Hal ini sesuai aturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudrsitek) terbaru.

BACA JUGA:Reaksi Kwarnas Setelah Ekstrakulikuler Pramuka Tak Diwajibkan

Aturan terbaru itu ialah Permendikbud Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.


Kegiatan Pramuka melatih kemandirian siswa. Pramuka juga membantu menumbuhkan empati, toleransi, tanggung jawab dan solidaritas yang tinggi.-M Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Disebutkan, sekolah wajib menyediakan kegiatan Pramuka sebagai ekskul. Namun, siswa tidak wajib memgikuti Pramuka, hanya ekskul pilihan saja. Sebelumnya, ekskul Pramuka wajib bagi seluruh siswa.

Pakar Pendidikan Surabaya Isa Ansori menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, pendidikan karakter memang tidak hanya sebatas ekskul pramuka saja. Kegiatan lain juga ada. Namun harus dikembalikan kepada sejarah Pramuka itu sendiri.

BACA JUGA:Kemendikbud Bantah Hapus Ekskul Pramuka, Tegaskan Pentingnya Kegiatan Ekskul di Sekolah

"Kenapa ada Pramuka, sebagai cikal bakal membangun sikap tanggung jawab dan mencintai NKRI. Nah pertanyaannya dalam rangka mewujudkan sikap itu, adakah cara lain ekskul yang bisa menumbuhkan (sikap-sikap tersebut)?" ujar Isa pada Senin, 1 April 2024.

"Menurut saya sangat disayangkan kalau pramuka sebagai kegiatan ekskul yang bisa menumbuhkan sikap tanggung jawab, nasionalisme dan hal-hal lain yang berkaitan solidaritas ditiadakan. Seharusnya perlu dikuatkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman," lanjutnya.


Kegiatan Pramuka melatih siswa memiliki empati, toleransi, tanggung jawab dan solidaritas yang tinggi. Selain itu juga menumbuhkan sifat kegotongroyongan.-M Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Memang Isa mengakui, seiring perkembangan zaman, kegiatan Pramuka memang dirasa konservatif. Namun menurut Isa, nilai-nilai yang diajarkan sejatinya masih relevan dan menjadi kebutuhan hingga saat ini. 

Misalnya tentang saling mengahargai, tanggung jawab, solidaritas dan gotong royong. Pramuka terkadang bentuk aktifitasnya kurang menarik kalangan muda.

"Nah, kekurangan-kekurangan itulah yang harus diperbaiki dan dikuatkan dengan hal-hal yang relevan dengan kebutuhan anak-anak sekarang," imbuhnya. 


Kegiatan Pramuka melatih keberanian dan kemandirian siswi.-M Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: