Kisah Bacawali Samarinda Daniel Mahendra Yuniar: Dari Kuli Angkut ke Dirut PLTU ‘Dahlan Iskan’

Pertemuan dengan Dahlan Iskan

Omzet ternak jangkrik ternyata ngeri: Rp 210 juta per bulan. Daniel pun melanjutkan kuliah S2 hukum bisnis di Universitas Merdeka Malang dari tahun 2012 sampai 2014. 

Saat kembali ke Jawa, Daniel banyak menambah relasi. Takdir pun mempertemukannya dengan Dahlan Iskan. Dirut PLN (2009-2011) yang kemudian menjadi Menteri BUMN (2011-2014).

Dahlan Iskan adalah sosok yang diidolakannya sejak lama melalui buku Sepatu Dahlan. 

Pertemuan itupun diwarnai diskusi tentang perusahaan pembangkit listrik milik Dahlan yang sempat berhenti beroperasi.

Daniel masih melihat potensi besar dari perusahaan tersebut dan dari hasil diskusi, ia meyakinkan Dahlan bahwa perusahaan tersebut masih bisa bangkit. 

BACA JUGA:PAN Rebut Kursi ke-8 DPR RI dari Dapil Kaltim

BACA JUGA:Listrik Kaltim Aman, PLN Batubara Niaga Pasok Batubara 1,1 Juta Metrik Ton ke PT CFK dan PT Indoeka

Pertemuan itu pun mengantar Daniel menjadi pimpinan PT Cahaya Fajar Kaltim, Indonesia Energi Dinamika, dan Kaltim Elektrik Power pada 2022. 

Ia bertanggung jawab atas banyak hal, termasuk kesejahteraan karyawan dan problem sosial dengan masyarakat sekitar. 

Medaftar Wakil Wali Kota Samarinda

Daniel Mahendra Yuniar suka tantangan baru. “Arah angin” membawanya ke dunia politik yang belum pernah ia jelajahi. “Belum pernah. Selama ini di dunia bisnis,” katanya.

Ia mendaftarkan diri sebagai Wakil Wali Kota Samarinda lewat PDIP. Sudah dapat dukungan dari 10 PAC, plus restu dari Dahlan Iskan. 

Pada Rabu, 15 Mei 2024, ia mendatangi kantor DPC PDIP Samarinda dengan Reog dan Barongsai. Sengaja begitu. Ia ingin menunjukkan bahwa Samarinda adalah kota heterogen. Berbagai suku dan budaya berkumpul dalam harmoni.

Sumber: