Kinerja 2023: Operasional Pertamina Tumbuh di Segala Lini Bisnis

Kinerja 2023: Operasional Pertamina Tumbuh di Segala Lini Bisnis

PT Pertamina (Persero) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Kementerian BUMN, Jakarta, pada Senin (10/06/2024). RUPS dihadiri jajaran direksi dan komisaris Pertamina dan perwakilan Kementerian BUMN sebagai Pemegang Saham.-Humas Pertamina-

Adapun di sisi subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), produksi listrik dari energi baru dan terbarukan, termasuk panas bumi naik 17% dari 4.658 giga watt hour (GWh) di tahun 2022 menjadi 5.451 GWh di tahun 2023. SH PNRE juga melakukan komersialisasi beberapa operasional, diantaranya IPP Jawa 1 Unit 2, Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Rokan, Refinery Unit II, III, IV, dan VI. 

“Sebagian besar indikator operasi di seluruh subholding meningkat pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022. Kenaikan operasional Pertamina Grup dipicu oleh tumbuhnya permintaan dari konsumen, terutama pada sektor energi transisi dimana pertumbuhannya cukup tinggi. Hal ini mencerminkan Pertamina menjalankan visinya untuk mendorong pemanfaatan energi transisi, sekaligus menjaga ketahanan energi nasional pada sektor migas,” ungkap Nicke.

Nicke menambahkan, selama tahun 2023, salah satu kunci pemanfaatan digitalisasi di Pertamina diimplementasikan melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC),  yang merupakan transformasi digital dalam memonitor dan mengendalikan  seluruh proses bisnis Pertamina dapat berjalan dengan baik, termasuk  proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi.

Pertamina Sukses Jalankan Penugasan Penyaluran Energi

PT Pertamina (Persero) berhasil menjalankan penugasan khusus dari Pemerintah untuk menyalurkan energi ke masyarakat. Hal ini tertuang dalam persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan Tahun Buku 2023, yang dilaksanakan di Kementerian BUMN, Jakarta, pada Senin 10 Juni 2024. 

Nicke menegaskan, mandat Pertamina sebagai BUMN energi adalah menjaga ketahanan energi nasional yang dilaksanakan melalui pengelolaan energi dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.

“Pertamina memiliki beberapa penugasan dari Pemerintah agar ketersediaan, keterjangkauan, dan keadilan energi bisa terlaksana. Inilah yang menjadi fokus Pertamina dalam menjalankan bisnisnya, yang terintegrasi mulai dari hulu migas hingga penyaluran produk untuk memenuhi kebutuhan industri, komersil, maupun masyarakat dan rumah tangga,” jelas Nicke. 

Salah satu peran Pertamina  dalam tugas ini adalah menyediakan dan mendistribusikan paket perdana LPG 3 kilogram (kg) untuk  kapal penangkap ikan dan mesin pompa air bagi nelayan dan petani. Serta, mendukung pengembangan infrastruktur seperti jaringan gas rumah tangga, termasuk yang digunakan untuk kawasan inti pusat pemerintahan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Vice President Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina terus bersinergi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjalankan penugasan tersebut. Keberhasilan Pertamina dalam menjalankan penugasan tentunya tidak terlepas dari dukungan Pemerintah, agar penyaluran energi dapat berjalan dengan lancar, aman, dan sesuai peruntukannya. 

“Kami mengapresiasi peran seluruh entitas lembaga pemerintah, aparat, serta perangkat desa dan masyarakat yang telah mendukung pendistribusian energi, sehingga penugasan ini berjalan dengan baik dan target untuk penyaluran energi dapat tercapai,” jelas Fadjar. 

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: