Kepala BSKDN Ungkap Delapan Prinsip Penting untuk Kembangkan Inovasi Daerah

Kepala BSKDN Ungkap Delapan Prinsip Penting untuk Kembangkan Inovasi Daerah

Yusharto Huntoyungo saat menerima audiensi, pada Kamis, 12 September 2024. Kebetulan agenda itu dirangkaikan dengan mengadakan penandatanganan kerja sama. --Puspen Kemendagri

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menegaskan tentang pentingnya inovasi daerah. Yakni yang tidak hanya sekadar ide.

Tetapi harus mengandung pembaruan yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Hal itu sesuai dengan kriteria inovasi yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah. 

"Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam berinovasi, selain mengandung pembaruan dan manfaat, inovasi juga tidak mengakibatkan pembebanan atau pembatasan, merupakan kewenangan pemerintah daerah dan dapat direplikasi.

BACA JUGA: Wujudkan Daerah yang Inovatif, Gorontalo Perlu Perencanaan dan Pembangunan yang Terarah

Kelima kriteria ini yang selanjutnya dikembangkan menjadi dimensi berikut indikator dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID)," ungkap Yusharto saat menerima audiensi, pada Kamis, 12 September 2024.

Kebetulan agenda itu dirangkaikan dengan Penandatanganan Pemanfaatan Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja Indah) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), di Command Center BSKDN. 

Dijelaskan Yusharto, selain memenuhi kriteria utama, Pemkab Minahasa Utara perlu menjunjung tinggi delapan prinsip penting dalam berinovasi. Dengan demikian maka setiap pemda akan lebih mudah menemukan inovasi.

BACA JUGA: Rancangan Peraturan Kemenkes Terkait Kemasan Rokok Polos Dinilai DPR Dapat Rugikan Banyak Sektor

Kedelapan prinsip itu yakni efisiensi; efektivitas; perbaikan kualitas layanan; tidak menimbulkan konflik kepentingan; berorientasi pada kepentingan umum; dilakukan secara terbuka; memenuhi nilai kepatutan dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Sempat jadi isu beberapa waktu lalu terkait beberapa nama inovasi yang kurang pantas, untuk itu penting bagi daerah memberikan nama inovasi sesuai dengan prinsip inovasi daerah yaitu memenuhi nilai kepatutan," tegasnya. 

Guna meningkatkan inovasi di Minahasa Utara, Yusharto membeberkan sejumlah strategi. Di antaranya mengoptimalkan pemanfaatan riset dan teknologi hingga membentuk forum replikasi yang dapat menjadi langkah paling efektif bagi Pemkab Minahasa Utara.
Suasana audiensi yang dirangkaikan dengan Penandatanganan Pemanfaatan Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja Indah) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), di Command Center BSKDN. --

BACA JUGA: 40 Finalis Miss Tionghoa Indonesia dari 16 Provinsi Siap Ikuti Laga Final di Surabaya

Utamanya untuk meningkatkan inovasi secara cepat. "Bapak/Ibu dapat memanfaatkan aplikasi yang kami miliki yakni Tuxedovation untuk mereplikasi inovasi. Banyak sekali informasi terkait inovasi yang bisa jadi referensi untuk memacu peningkatan inovasi di Kabupaten Minahasa Utara," jelasnya. 

Berdasarkan laporan IID tahun 2023, inovasi daerah Minahasa Utara cenderung masih sangat minim terutama dalam aspek variabel hasil kreatif. Ini lantaran rendahnya output inovasi daerah yang dilaporkan kepada pemerintah pusat melalui BSKDN Kemendagri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: