Ambisi ARTSUBS

Ambisi ARTSUBS

ILUSTRASI Ambisi ArtSubs. ArtSubs dengan tema Ways of Dreaming itu digelar di Pos Bloc Surabaya pada 26 Oktober hingga 24 November 2024.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

AKHIRNYA Surabaya bisa menyaingi Yogyakarta. Jika di Jogja ada Artjog, mulai tahun ini di Surabaya ada ArtSubs. Itu adalah event kesenian yang rencananya digelar setiap tahun. Menjadi ”lebarannya” para seniman kontemporer untuk unjuk karya.

ArtSubs itu terlaksana berkat inisiatif Jagat Gallery milik Rambat. Ia adalah pencinta seni kelahiran Klaten, Jawa Tengah. Ia bisa tergolong sebagai pemain baru di dunia kesenian. Mendirikan Jagad Gallery di Seminyak, Bali, 2015. Gallery yang sama telah didirikan di Jakarta.

Ia bergandengan tangan dengan Nirwan Dewanto. Seorang budayawan kelahiran Surabaya yang kini lebih banyak tinggal di Bali. Ia lahir di Surabaya, lalu berkuliah di ITB Bandung, dan besar namanya sebagai seniman di Jakarta dengan Komunitas Salihara bersama Gunawan Mohamad dan Ayu Utami. 

BACA JUGA:ARTSUBS, Pameran Seni Rupa Kontemporer Berskala Besar di Indonesia Digelar di Surabaya

Rambat juga menggandeng Asmudjo Djono Irianto sebagai direktur produksi sekaligus kurator. Pria itu juga lulusan Fakultas Seni Rupa ITB. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 1962, itu memang sudah dikenal sebagai kurator dari banyak event kesenian. Ia juga dikenal sebagai dosen dengan pangkat lektor.

Kenapa tidak ada dari para inisiator kegiatan seni yang sangat ambisius –karena ingin menyaingi ArtJog– itu sama sekali tak melibatkan tokoh seniman Surabaya? Saya tak tahu jawabannya. Hanya, dalam sambutan di pembukaan, Nirwan Dewanto menekankan dirinya lahir di Surabaya dan ingin berbuat sesuatu untuk kota ini.

Tentu, sebagai event kesenian yang tergolong besar dan ”wah”, tidak harus bersumber dari inisiatif lokal. Sebab, memang sudah sejak lama, Surabaya ketinggalan dalam hal perhelatan seni rupa kontemporer seperti itu. Barangkali, kehadiran ArtSubs yang langsung menggelegar tersebut kelak bisa ”membangunkan” para seniman Surabaya sendiri.

BACA JUGA:Menyambut Perhelatan ARTSUBS 2024 di Surabaya; Usung Ways of Dreaming untuk Wujudkan Mimpi Surabaya

ArtSubs dengan tema Ways of Dreaming itu digelar di Pos Bloc Surabaya, 26 Oktober hingga 24 November 2024. Eks kantor pos legendaris yang di Surabaya lebih dikenal dengan sebutan Kantor Pos Kebonrojo. Bangunan heritage tinggalan zaman Belanda yang memang cocok jadi venue kesenian. Masih cukup ada waktu untuk bisa menikmati karya-karya seni kontemporer itu.

Ada 150 seniman dengan 300 karya yang ikut tampil dalam ArtSubs yang pertama tersebut. Itu jelas jumlah yang jauh lebih banyak ketimbang peserta ArtJog yang sudah berlangsung setiap tahun. Terakhir, ArtJog 2024 diikuti sekitar 50 seniman dan sejumlah seniman kecil atau anak-anak. ArtJog juga inisiasi seorang organizer seni Hery Pemad.

Barangkali karena sudah berlangsung berkali-kali, manajemen alur karya di ArtJog terasa lebih mapan. Selalu ada karya besar yang seperti menjadi semacam lead atau kepala berita dalam karya jurnalistik. Lead karya seni itu diambil dari Commissian Artis. 

Karya itulah yang dipajang di outlet utama yang biasanya menjadi pintu masuk pengunjung. 

Biasanya, ArtJog menaruh karya yang secara khusus diciptakan Commission Artis itu dalam sebuah bangunan khusus di luar gedung Jogja National Museum (JNM) yang juga kuno itu. Meski demikian, bangunan baru tersebut seringkali tak terkesan sebagai tempelan. Tapi, bagian penting dari awal perjalanan tur kesenian.

Ketika hadir sebelum pembukaan di ArtSubs, saya tidak melaihat karya utama yang diunggulkan. Atau mungkin karena saya tidak tahu. Sebab, ruang utama Pos Bloc yang kuno itu hanya menjadi semacam lobi dengan ticket box di dalamnya. Begitu masuk, yang paling pertama bisa disaksikan justru outlet merchandise yang disajikan para sponsor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: