TKN Resmi Bertransformasi Jadi GSN, Siap Sukseskan Program Presiden Prabowo

HARIAN DISWAY - Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), organisasi independen pendukung Prabowo Subianto, resmi dideklarasikan di Indonesia Arena, kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 2 November 2024.

Ribuan massa GSN mengenakan kaus biru. Mirip seperti seragam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Semua hadirin memadati arena untuk menghadiri peresmian organisasi itu. Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga turut hadir.

Tentu saja sejumlah menteri hingga para tokoh nasional juga hadir. Termasuk Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, putra Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo (Didit Hediprasetyo).

BACA JUGA:Prabowo Akan Deklarasikan Gerakan Solidaritas Nasional pada 2 November 2024

Tercatat lebih dari 20 ribu undangan yang hadir mencakup berbagai komponen bangsa, relawan, dan komunitas pendukung GSN dari seluruh Indonesia.

Ya, GSN merupakan kelanjutan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada masa Pilpres 2024.

Melalui transformasi tersebut, Prabowo berharap TKN dapat berfungsi sebagai wadah dukungan berkelanjutan untuk pembangunan nasional yang berfokus pada kemakmuran masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Prabowo dan Ridwan Kamil Dinner Bareng, Istana: Mereka Punya Kedekatan Pribadi

Ketua Umum GSN Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan bahwa organisasi ini bertujuan untuk menyatukan berbagai kekuatan, gagasan, dan sumber daya Indonesia.

Terutama sebagai upaya mempercepat terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Dalam keterangannya, Sekretaris Jenderal GSN Bobby Gafur Umar menyatakan bahwa GSN ingin bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang efektif.

GSN juga memiliki visi menjadi pilar kelima demokrasi Indonesia, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui gagasan besar yang bisa diwujudkan menjadi kebijakan nyata.

"Demikian juga GSN kami harap bisa menjadi pilar kelima atau sintesis dari empat pilar demokrasi yang sudah ada," terangnya.

Sumber: