Nasib Presiden Korsel Kian Genting

Nasib Presiden Korsel Kian Genting

AKTIVIS DAN POLITISI oposisi membawa plakat yang menuntut pelengseran Yoon Suk-yeol, Jumat, 6 Desember 2024.-JUNG YEON-JE-AFP-


MASSA MEMPROTES kepemimpinan Presiden Yoon Suk-yeol. Mereka berdemonstrasi di dekat gedung Majelis Nasional, Jumat, 6 Desember 2024.-Philip Fong-AFP-

’’Perubahan sikap Han dipengaruhi oleh situasi yang semakin serius, khususnya terkait penggunaan badan intelijen untuk menangkap politisi," kata Shin Yul, profesor ilmu politik di Universitas Myongji, kepada AFP.

Sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan dukungan untuk Yoon, yang menghadapi berbagai krisis sejak menjabat pada 2022, mencapai rekor terendah. Yakni, 13 persen.

Kemarin malam, sekitar 15 ribu pengunjuk rasa anti-Yoon berkumpul di distrik Yeouido, Seoul, di dekat Majelis Nasional. Mereka membawa lilin dan spanduk bertulisan:  Yoon Suk-yeol harus mundur karena pemberontakan.

Dalam pidatonya pada Selasa malam, Yoon menyatakan darurat militer bertujuan melindungi Korea Selatan yang liberal dari ancaman pasukan komunis Korea Utara. Juga menghilangkan anasir yang merongrong negara dan kebebasan serta kebahagiaan rakyat."

Namun, langkah tersebut mengingatkan publik pada masa otoriter Korea Selatan di masa lalu. Semua orang terkejut, termasuk AS, sekutu dekat Korsel.

Kini, Yoon menghadapi penyelidikan polisi atas tuduhan pemberontakan. Sementara jaksa telah melarang Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun bepergian ke luar negeri setelah ia mengundurkan diri. Kementerian Pertahanan juga telah mencegal tiga komandan senior yang terlibat dalam operasi darurat militer. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: