Kongres Muslimat NU akan Bahas Judol dan Narkotika

Kongres Muslimat NU akan Bahas Judol dan Narkotika

Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat bertemu dengan Gus Ipul (kiri) di kantor Kementerian Sosial RI, Sabtu 7 Desember 2024-Tim media Khofifah Indar Parawansa-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kasus judi online (judol) dan penyalahgunaan narkotika sangat marak di Indonesia. Saat ini pemerintah Indonesia pun lagi fokus memberantas tindak pidana tersebut. Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) pun ingin terlibat dalam program pemerintah memberantas tindak kriminal itu.

Pimpinan pusat (PP) Muslimat NU ini pun bertemu dengan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf. Pertemuan itu dilakukan di kantor Kementerian Sosial RI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Sabtu 7 Desember 2024.

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan, isu tentang Judol dan kasus narkotika menjadi perhatian utama Muslimat NU. Hal itu karena dampaknya sangat luas bagi masyarakat. Terutama di kalangan perempuan dan anak-anak.

BACA JUGA: TPP Khofifah-Emil soal Kejanggalan di Madura: Tuduhan Tidak Beralasan

Berdasarkan data yang ada, hingga tahun 2024 jumlah pengguna judi online di Indonesia mencapai 6 juta orang. Kerugian ekonomi masyarakat akibat judi ini diperkirakan mencapai Rp 27 triliun setiap tahun. Sementara itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat bahwa 3,6 juta orang di Indonesia terjerat penyalahgunaan narkoba.

Menurutnya, pentingnya kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan elemen lain dalam mitigasi penyakit sosial ini. Penyelesaian masalah ini membutuhkan pendekatan yang holistik. Di level regulasi, penegakan hukum atas pelaku judi online dan narkoba harus diperkuat. 

Di sisi lain, tambah Khofifah, perlu ada kampanye edukasi yang masif dan konsisten, khususnya kepada keluarga, sebagai benteng utama melindungi generasi muda. “Kongres ini akan menjadi momentum untuk merumuskan langkah konkret dalam menjawab tantangan sosial masyarakat,” ucapnya.

“Kami berharap pemaparan dari Menteri Sosial dan narasumber lainnya dapat memberikan pencerahan dan arahan strategis bagi Muslimat NU dalam memperkuat peran sosial kami di masyarakat,” tambah menteri sosial periode 2014-2018 itu.

BACA JUGA: Saat Lautan Manusia Muslimat NU Berkumpul untuk Khofifah-Emil

Kongres ke-18 Muslimat NU rencananya akan dihadiri oleh sekitar 2.860 peserta yang terdiri atas perwakilan Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. 

Selain membahas isu sosial, kongres ini juga akan menjadi ajang evaluasi program kerja organisasi dan perumusan agenda strategis Muslimat NU ke depan. Muslimat NU berharap, melalui kongres ini, solusi konkret atas persoalan sosial masyarakat dapat dirumuskan dengan pendekatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. 

PP Muslimat NU mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersinergi dalam menjaga harmoni sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bermartabat. Untuk mewujudkan itu, dalam Kongres XVIII Muslimat NU yang akan dilaksanakan 11-15 Februari 2025 di Surabaya itu, akan mengundang Gus Ipul.

Nantinya, Gus Ipul akan menjadi salah satu narasumber dalam kongres itu. Materinya adalah strategi mitigasi dan solusi atas berbagai penyakit sosial masyarakat yang saat ini menjadi tantangan besar. Seperti maraknya judi online, penyalahgunaan narkoba, dan isu-isu sosial lainnya yang mengancam stabilitas keluarga dan generasi bangsa. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: