Nestapa Penghuni Gedung Setan Surabaya (1): Warga Kehilangan 'Rumah', Nasibnya Kini Terkatung-katung
Shyenni terlihat sibuk mengeluarkan perabotan rumah tangga pasca Gedung Setan ambrol, Rabu, 18 Desember 2024. Perempuan 52 tahun ini tinggal seorang diri di gedung bersejarah itu.-Muhammad Tho-emae/Harian Disway-
"Begitu atap (ambrol) langsung kami ungsikan ke sini (Balai RW)," kata Daud Absar, petugas Tagana Dinas Sosial Surabaya.
Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, para pengungsi ini akan ditampung di Balai RW dan Balai RT Kelurahan Banyu Urip Wetan I selama 10 hari ke depan.
BACA JUGA:Banjir Rob Ancam Pesisir Surabaya, BPBD Surabaya Siapkan Evakuasi dan Patroli Rutin
BACA JUGA:Fokus Utama Eri-Armuji di 2025, Atasi 200 Titik Banjir di Surabaya
Pihaknya juga akan mencari keluarga para pengungsi. Sehingga setelah 10 hari ditampung di Balai RW, bisa diserahkan kepada keluarga masing-masing.
"Karena gedung itu masih dimiliki perorangan. Kami harus memiliki dasar untuk memperbaiki itu. Kalau bantuan seperti permakanan, kasur dan lain-lain sudah kami berikan," ujar Hebi.
Camat Sawahan Amiril Hidayat menyebut struktur bangunan gedung tersebut sudah sangat rapuh dan sulit untuk diperbaiki.
Adapun perbaikan gedung tersebut menjadi tanggung jawab pemilik pribadi, mengingat gedung tersebut bukanlah aset Pemkot Surabaya.
"Nanti kami komunikasikan dengan Pemkot. Secara hukum, perbaikan menjadi tanggung jawab pemilik pribadi. Namun, Pemkot pasti akan membantu dalam hal penanganan awal dan evakuasi," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: