Program Transmigrasi Semakin Diminati, Wamentrans Sebut Ada 7 Ribu Keluarga Mendaftar
Wamentras Viva Yoga Mauladi menyebut ada 7 ribu keluarga yang berminat ikut program Transmigrasi pemerintah-Kemendes-
HARIAN DISWAY - Program transmigrasi masih diminati masyarakat, Wakil Menteri transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengatakan keberadaan program transmigrasi saat ini masih relevan.
Hal demikian terbukti dengan banyaknya peminat yang ingin menjadi transmigran. “Ada 7.000 Kepala Keluarga yang berminat menjadi transmigran namun di Tahun 2024, Kita baru memberangkatkan 121 Kepala Keluarga”, ujarnya kepada wartawan di Jakarta, 2 Januari 2024.
Yoga menjelaskan, pola transmigrasi sekarang menurutnya berbeda dengan dengan masa-masa sebelumnya. Dengan mengacu pada UU 29/Tahun 2009 Tentang Ketransmigrasian, program yang dulunya dilakukan secara sentralistik dan top down sekarang dibuat desentralisasi dan bottom up.
BACA JUGA:Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi
BACA JUGA:Hari Bhakti Transmigrasi 12 Desember 2024, Ini Sejarahnya!
“Sekarang daerah yang membutuhkan transmigran menyatakan keinginan itu pada pemerintah pusat”, ujarnya.
Tahap selanjutnya, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menjadi penghubung dengan pemerintah yang mau mengirimkan transmigran. Program itu disebut Kerja Sama Antar Daerah. “Selanjutnya Kementrans akan memfasilitas proses perpindahan penduduk secara sukarela itu”, ujarnya.
Dengan pola yang demikian, desentralistik, berdasarkan keinginan pemerintah daerah, maka tidak ada perpindahan penduduk seperti pada masa lalu, misalnya bedol desa (perpindahan penduduk desa dalam jumlah besar) “Pola seperti itu sudah tidak ada lagi sebab sekarang transmigrasi sifatnya bukan lagi top down namun bottom up,” ujar mantan anggota Komisi IV DPR itu.
BACA JUGA:Wamen Transmigrasi Terima Kunjungan PATRI: Anak-Anak Transmigran Banyak Yang Berpendidikan Tinggi
Sebelum diberangkatkan ke lokasi transmigrasi, calon transmigran di samping diberi ketrampilan ilmu pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan, mereka juga diperkenalkan persoalan sosial, adat, dan budaya di daerah tujuan agar tidak kaget, shock culture, dan bisa beradaptasi.
“Bagi masyarakat setempat juga diberi sosialisasi akan ada pendatang baru para transmigran yang akan menempati daerahnya dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidup”, ujar Viva Yoga. Perpaduan dua arus dari transmigran dan penduduk setempat diharapkan bisa menghilangkan konflik sosial bila terjadi sesuatu.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: