Gencarkan Diskusi Wawasan Kebangsaan, Tekan Doktrin Radikalisme

Gencarkan Diskusi Wawasan Kebangsaan, Tekan Doktrin Radikalisme

Kepala Bakesbangpol Jawa Timur Eddy Supriyanto (kanan) saat memberikan materi wawasan kebangsaan kepada siswa-siswi SMA/SMK se-Surabaya, di kantor Bakesbangpol Jatim, Sabtu 25 Januari 2025.-Michael Fredy Yacob-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Generasi muda rentan terpapar doktrin radikalisme. Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di 2023, perempuan dan generasi muda berpotensi besar terpapar doktrin radikalisme ketimbang laki-laki.

Indeks potensi radikalisme pada perempuan mencapai 11.9 persen, lebih tinggi dibanding laki-laki yang mencapai 11.6 persen. Indeks potensi radikalisme pada Gen Z lebih tinggi dibanding Gen Milenial dan Gen X.

Indeks potensi radikalisme pada Gen Z mencapai 12.3 persen, sementara pada generasi Milenial mencapai 11.6 persen dan Gen X mencapai 11.2 persen. Sehingga, perempuan dan generasi muda perlu mendapat vaksinasi dari virus radikalisme.

BACA JUGA: Ciptakan Atmosfer Dingin Jelang Pemilu 2024, Kominfo Blokir Konten Indoktrinasi Radikalisme

Karena itu, pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim terus menanamkan wawasan kebangsaan sejak usia dini. Tahun ini mereka mencoba melakukan hal tersebut. Sehingga, mereka bisa menekan penyebaran wabah paham radikalisme ini.

Mereka pun mengawali kegiatan itu dengan diskusi bersama anak-anak SMA/SMK se-Surabaya, di kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur, Jalan Putat Indah, Surabaya.

Kepala Bakesbangpol Jawa Timur Eddy Supriyanto mengatakan, diskusi untuk wawasan kebangsaan ini dilakukan seminggu sekali. Bahkan,ia ingin mengubah kantor Bakesbangpol menjadi Rumah Kebangsaan. 

BACA JUGA: Merajut Kembali Jalur Keilmuan dengan Mesir dan Diplomasi Antiradikalisme

Tujuannya, kantornya itu bisa menjadi pusat pembelajaran bagi generasi muda. Sehingga, edukasi tentang pencegahan radikalisme, penyalahgunaan narkoba dan pencegahan konflik dengan gampang bisa diberikan kepada generasi muda.

Sebab, selain paham radikalisme yang diantisipasi, tetapi mereka juga ingin menekan kenakalan remaja. Sehingga, di masa depan, Jawa Timur bisa mencetak generasi penerus bangsa yang punya daya saing. Serta mewujudkan cita-cita bangsa: Indonesia Emas 2045.

“Kami sekarang berbenah. Bagaimana nanti kantor Bakesbangpol ini menjadi tempat kunjungan mulai dari anak-anak kecil, siswa mahasiswa, maupun masyarakat umum. Mereka bisa jadikan ini tempat berdialog,” kata Eddy.

BACA JUGA: Gus Ipul Ajak Perangi Radikalisme dan Komunisame di Hari Pahlawan

“Jadi saya akan buat konsep cangkrukan. Konsep yang sederhana. Properti seadanya. Background seperti cafe. Kita juga melibatkan akustikan seperti yang di jalan-jalan. Sehingga mereka terwadahi,” tambahnya.

Ia juga berencana untuk melibatkan mantan narapidana teroris (napiter) yang sudah berikrar kesetiaannya terhadap Indonesia. Serta beberapa organisasi masyarakat (ormas) dalam setiap diskusi yang mereka lakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: