15 Orang Tewas dalam Tragedi Festival Kumbh Mela di India, Pemimpin Oposisi Salahkan Pemerintah
Mobil ambulan berada di tengah kerumunan pengunjung yang berada di festival Kumbh Mela, India.-Niharika Kulkarni/AFP-x.com/AFP/
Kereta api yang disiapkan untuk mengangkut para peziarah juga terpaksa dihentikan karena kepadatan luar biasa di Prayagraj.
BACA JUGA:Prabowo Puji Komitmen PM India Narendra Modi Entaskan Kemiskinan: Saya Belajar Banyak
Beberapa jemaah, termasuk Sanjay Nishad, memilih untuk meninggalkan kota lebih awal karena ketakutan setelah mendengar berita tentang insiden tersebut.
Kumbh Mela, upacara keagamaan yang berakar dari mitologi Hindu tentang pertempuran antara dewa dan setan untuk menguasai kendi nektar keabadian, diperkirakan akan menarik hingga 400 juta peziarah sebelum festival berakhir pada 26 Februari.
Dengan begitu banyaknya pengunjung dan kerumunan yang diperkirakan membludak, tentu akan menjadi ancaman besar dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihak berwenang tahun ini memasang ratusan kamera pengawas dan armada pesawat tak berawak di lokasi festival serta jalan-jalan menuju perkemahan untuk memantau kerumunan.
Orang memanjat pagar melewati kerumunan orang yang hadir dalam festival Kumbh Mela, India.-Niharika Kulkarni/AFP-x.com/AFP/
Meskipun langkah-langkah pengamanan tersebut diambil, peristiwa tragis itu mengingatkan kembali pada bencana serupa di masa lalu.
Seperti insiden pada 1954 yang menewaskan lebih dari 400 orang akibat kerumunan yang membludak dan kejadian serupa pada 2013 yang merenggut 36 nyawa.
Kumbh Mela tetap menjadi salah satu acara keagamaan terbesar dan paling penting di dunia. Namun, tragedi itu menunjukkan betapa pentingnya manajemen kerumunan yang lebih baik demi melindungi keselamatan para peziarah yang datang dengan niat suci.
*) Mahasiswa magang DIP dari Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: