Inilah Modus Jaringan Prostitusi Online

HARIAN DISWAY - Kapolres Pacitan merazia dugaan praktik prostitusi online di sebuah hotel yang berlokasi di Teleng, Kelurahan Sidoharjo,Pacitan pada Kamis, 27 Februari 2025. 

Aparat berhasil mengamankan seorang perempuan berinisial PW, 21 asal Wonogiri, Jawa Tengah. 

"Saudara PW diduga sebagai mucikari, kami amankan bersama seorang perempuan lain serta sejumlah barang bukti," ujar Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho. 

Kasus itu terbongkar bermula dari informasi masyarakat. Ketika didatangi oleh petugas, PW tengah melakukan transaksi dengan seorang pria yang merupakan seorang pelanggan pada pukul 15.00 WIB. 

Ada pula perempuan lain yang diduga sebagai korban eksploitasi dalam bisnis prostitusi online itu. Korban adalah seorang remaja berinisial IA, 18.

BACA JUGA:Polres Situbondo Ungkap Prostitusi Via MiChat

Setelah dilakukan penggerebekan polisi langsung mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya adalah 2 unit handphone yang digunakan oleh pelaku sebagai alat transaksi, 1 set sprei dan sarung bantal berwarna putih, satu alat kontrasepsi bekas pakai. 

"Mereka semua dibawa ke polres untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Agung.

Agung juga menjelaskan razia prostitusi online di Pacitan ini merupakan bagian dari Operasi Pekat Semeru 2025 di mana salah satu tujuannya adalah memberentas penyakit masyarakat. 

Kini pihak kepolisian setempat terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan adanya praktik prostitusi online yang jaringannya lebih besar. 

Kapolres juga mengimbau masyarakat turut mengawasi kegiatan mencurigakan yang berpotensi melanggar hukum. Masyarakat diimbau agar segere memberikan informasi kepada penegak hukum agar segera ditindaklanjuti. 

BACA JUGA:Apartemen Purimas Jadi Ajang Prostitusi Short Time

praktik prostitusi online belakangan marak dilakukan di media sosial karena jangkauan nya lebih luas. Jejaring sosial X atau dulunya disebut sebagai Twitter disebut lebih banyak digunakan karena sifatnya yang lebih terbuka dibandingkan dengan platform lainnya. 

Ada beberapa akun di sosial media yang memasarkan prostitusi dengan menggunakan tagar-tagar tertentu dan ada indikasi jumlah akun tersebut bertambah setiap tahunnya.

Sumber: