Jelan Rilis GTA 6, Rockstar Akuisisi Video Games Deluxe: Apa Dampaknya?

Jelan Rilis GTA 6, Rockstar Akuisisi Video Games Deluxe: Apa Dampaknya?

Rockstar Games mengumumkan akuisisi Video Games Deluxe, menandai era baru bagi pengembang di Australia. --IGN

HARIAN DISWAYRockstar Games kembali membuat langkah besar. Kali ini, mereka mengakuisisi Video Games Deluxe, studio yang telah lama bekerja sama dengan mereka, dan mengubah namanya menjadi Rockstar Australia.

Langkah iru tentu menimbulkan spekulasi, terutama menjelang rilis Grand Theft Auto 6 pada 2025.

Video Games Deluxe mungkin tidak terlalu dikenal oleh banyak gamer, tetapi kiprahnya dalam industri game bukanlah hal baru. Studio yang berbasis di Australia itu memiliki sejarah panjang dengan Rockstar.

Mereka bertanggung jawab atas perilisan ulang L.A. Noire pada 2017, termasuk versi VR-nya, serta pembaruan untuk Grand Theft Auto: The Trilogy – The Definitive Edition di berbagai platform, mulai dari iOS, Android, Netflix, hingga konsol modern.

Namun, jangan salah sangka. Video Games Deluxe bukanlah studio yang sama dengan Grove Street Games, yang sempat menuai kritik tajam karena buruknya kualitas awal dari GTA Trilogy – The Definitive Edition saat dirilis pada 2021.

BACA JUGA:Take-Two Hadapi Tantangan Rilis Game GTA 6 dan Borderland 4 Pada 2025

BACA JUGA:Penggemar Berat GTA Membangun Ulang Peta GTA 6 di GTA 5


Setelah penantian panjang akhirnya Rockstar menyatakan akan merilis GTA 6 di 2025. --Cryptotank

Studio yang kini bernama Rockstar Australia inilah yang akhirnya turun tangan untuk memperbaiki berbagai masalah dalam trilogi tersebut.

“Setelah bertahun-tahun bekerja sama, kami sangat senang menyambut Video Games Deluxe sebagai bagian dari tim kami dengan nama baru: Rockstar Australia,” kata Jennifer Kolbe, Head of Publishing Rockstar Games.

Brendan McNamara, pendiri Video Games Deluxe, juga bukan nama baru di industri ini. Ia merupakan sosok di balik Team Bondi, studio yang mengembangkan L.A. Noire.

Namun, namanya sempat tercoreng akibat laporan mengenai kondisi kerja yang buruk di Team Bondi saat pengembangan game tersebut. Akibatnya, studio itu ditutup pada 2011, dan McNamara memilih untuk tetap low profile selama beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA:Steven Ogg Ingin Trevor GTA 5 Diakhiri di GTA 6

BACA JUGA:GTA 6, Menanti Peluncuran Terbesar dengan Spekulasi Harga 100 USD

Kini, dengan studio barunya yang telah menjadi bagian resmi dari Rockstar Games, McNamara menyampaikan rasa bangganya.

“Merupakan kehormatan bisa bekerja sama dengan Rockstar selama lebih dari satu dekade. Kami sangat antusias menjadi bagian dari Rockstar Games dan terus berusaha menciptakan game terbaik,” ujarnya dalam pengumuman akuisisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: