Membuka Gerbang Baru Nusantara

ILUSTRASI Membuka Gerbang Baru Nusantara.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Narasi Gerbang Baru Nusantara yang diusung Khofifah-Emil menjadi sebuah konstruksi legitimasi yang mengandung kekuatan simbolis untuk memvalidasi posisi Jawa Timur sebagai provinsi dengan peran sentral dalam arsitektur pembangunan Indonesia yang lebih terintegrasi.
Jawa Timur memiliki semua prasyarat untuk menjadi simpul utama pertumbuhan ekonomi nasional serta pintu gerbang perdagangan dan industri menuju kawasan timur Indonesia.
Keniscayaan modal pembangunan itu menjawab pandangan skeptis yang menganggap narasi politik hanya sebagai janji manis politikus.
Dengan jumlah penduduk yang diproyeksikan mencapai 42,08 juta jiwa pada 2025 dan meningkat hingga 44,86 juta jiwa pada 2045, Jawa Timur memiliki tenaga kerja produktif yang melimpah sebagai most valuable asset dalam transformasi industri dan ekonomi berbasis teknologi.
Di sektor sumber daya alam, Jawa Timur menyimpan cadangan gas sebesar 5,378 miliar cubic feet dan minyak bumi 264 juta barel, ditambah potensi 25.542 MW energi terbarukan dari panas bumi, mikrohidro, bioenergi, hingga surya dan angin.
Sumber energi itu menjadikan Jawa Timur sebagai pusat industri berkelanjutan yang mampu menopang kebutuhan nasional, termasuk mendukung pembangunan IKN.
Sebagai pilar ketahanan pangan nasional, Jawa Timur mendominasi produksi komoditas strategis: padi (9,52 juta ton), jagung (6,6 juta ton), cabai rawit (646 ribu ton), susu (543,68 ribu ton), dan telur (1,31 juta ton).
Keunggulan itu membuka peluang besar bagi pengembangan agroindustri dan hilirisasi produk pangan, memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pusat distribusi utama bagi kawasan timur Indonesia.
Pariwisata dan ekonomi kreatif juga menjadi elemen penggerak. Dengan 1.316 destinasi wisata dan 596 desa wisata serta kunjungan 99.810 wisatawan mancanegara, Jawa Timur memiliki potensi ekonomi berbasis budaya dan ekowisata yang dapat dikapitalisasi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Lebih dari sekadar potensi ekonomi, modal sosial Jawa Timur yang ditopang oleh semangat gotong royong dan musyawarah mufakat menjadi faktor penguat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Di sanalah kekuatan narasi politik dan keniscayaan modal pembangunan bertemu, memperkuat satu sama lain dalam menciptakan kebijakan pembangunan yang tidak hanya visioner, tetapi juga praktis dan relevan dengan kebutuhan zaman.
LEBIH DARI SEKADAR PENYANGGA
Keberhasilan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara tidak bisa hanya bergantung pada modal demografi yang kuat, sumber daya alam yang melimpah, dominasi sektor agroindustri, serta kapasitas logistik yang memadai.
Diperlukan pula kepemimpinan yang transformatif, kebijakan yang progresif, serta sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki.
Khofifah-Emil setidaknya telah membangun fondasi gagasan yang cukup kokoh melalui Nawa Bhakti Satya Jilid 2. Berbagai inisiatif program seperti Youth Agrifuture-Hub, Jatim Agro-Hub, Agri-Industri Pedesaan, dan Trans Laut Jatim menjadi bagian dari rencana pengejawantahan narasi besar Gerbang Baru Nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: