Fenomena Balas Dendam Makan saat Berbuka, Mengapa Masih Terjadi?

Fenomena Balas Dendam Makan saat Berbuka, Mengapa Masih Terjadi?

Alasan mengapa kita sering merasa kalap dalam menyantap hidangan saat berbuka puasa. --freepik.com

BACA JUGA: 6 Wisata di Kota Batu Ini Menyediakan Promo Ramadan 2025, Ada Potongan Separuh Harga!

Dalam banyak keluarga, ada tradisi menyiapkan makanan khas berbuka yang melimpah, baik itu makanan berat maupun camilan manis. Kebiasaan ini dapat mendorong seseorang untuk makan lebih banyak dari biasanya.

4. Kesalahan dalam Memilih Menu Berbuka

Sering kali, orang memilih makanan tinggi gula dan lemak sebagai hidangan berbuka, seperti gorengan, kolak, atau makanan bersantan. 

Jenis makanan ini dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis, tetapi cepat turun kembali, sehingga tubuh merasa masih lapar dan ingin terus makan.
Salah memilih menu untuk berbuka dapat menyebabkan anda mudah merasa lapar lagi. --freepik.com

BACA JUGA: Salat Tarawih Ketika Ramadan Bejalan dengan Kilat dalam Perspektif Fiqih: Sah atau Menyimpang?

5. Kurangnya Kontrol Diri

Setelah menahan diri dari makanan sepanjang hari, seseorang mungkin merasa berhak untuk makan sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan efeknya terhadap kesehatan. Akibatnya, rasa kenyang sering kali datang terlambat, setelah seseorang sudah makan berlebihan.

Bagaimana Menghindari "Balas Dendam Makan"?

Untuk menghindari fenomena ini, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Mulai berbuka dengan makanan ringan, seperti kurma atau air putih, agar tubuh beradaptasi terlebih dahulu.
  2. Makan secara perlahan dan bertahap untuk memberikan waktu bagi tubuh dalam mengenali rasa kenyang.
  3. Hindari makanan tinggi gula dan lemak yang bisa membuat tubuh cepat lapar kembali.
  4. Perbanyak serat dan protein agar kenyang lebih lama.
  5. Kontrol porsi makanan dengan tidak menyajikan makanan berlebihan di meja berbuka.

BACA JUGA: 5 Sinetron Religi yang Bisa Ditonton Ramadan 2025, Ada Para Pencari Tuhan dan Lorong Waktu

Berbuka puasa sebaiknya menjadi momen untuk menikmati makanan dengan penuh kesadaran, bukan sekadar pelampiasan setelah menahan lapar seharian. 

Dengan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, kita bisa tetap menikmati hidangan berbuka tanpa terjebak dalam siklus "balas dendam makan". (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Airlangga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: