Sejarah, Tradisi, dan Makna Lebaran di Indonesia

Momen Idulfitri di Indonesia menjadi simbol kebersamaan dan silaturahmi, di mana keluarga saling bermaafan untuk kembali ke fitrah yang suci-Rifka Hayati-Getty Images Signature
Menjelang Lebaran, masyarakat Indonesia melakukan berbagai persiapan. Seperti membeli pakaian baru, membuat kue khas seperti nastar dan kastengel, serta membersihkan rumah. Selain itu, umat Islam juga membayar zakat al-Fitr untuk membantu mereka yang kurang mampu.
BACA JUGA:6 Kue Lebaran yang Selalu Meriahkan Momen Idulfitri
Pada hari Lebaran, umat Islam melaksanakan Salat Id di masjid atau lapangan terbuka. Setelah itu, mereka saling bersilaturahmi untuk meminta maaf dan mempererat hubungan keluarga.
Tradisi lain yang umum dilakukan adalah makan bersama dengan hidangan khas. Seperti ketupat, opor ayam, dan rendang. Anak-anak juga sering menerima "salam tempel" berupa uang dari keluarga yang lebih tua.
Setelah Idulfitri, banyak daerah di Indonesia merayakan Lebaran Ketupat. Biasanya jatuh satu minggu setelah Idulfitri. Selain itu, ada tradisi Halal bi Halal. Yaitu pertemuan keluarga atau komunitas untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi.
BACA JUGA:4 Resep Jajanan Lebaran dengan Modal Kecil, Tanpa Oven, dan Mikser
Evolusi Tradisi Lebaran
Silaturahmi tetap hangat meski jarak memisahkan dengan panggilan video-Ika Rahma-Ika Rahma
Seiring perkembangan zaman, tradisi Lebaran di Indonesia mengalami perubahan. Globalisasi dan kemajuan teknologi telah memperkenalkan cara baru dalam merayakan Lebaran.
Seperti bertukar ucapan selamat melalui media sosial, memberikan THR secara digital, serta silaturahmi virtual melalui panggilan video.
Lebaran di Indonesia bukan sekadar perayaan keagamaan. Tetapi juga budaya yang telah berkembang selama bertahun-tahun.
BACA JUGA:7 Cara Menghadapi Pertanyaan Menyebalkan saat Merayakan Lebaran Bersama Keluarga
Tradisi khas seperti mudik, Halal bi Halal, dan perayaan regional menunjukkan bagaimana Islam dan budaya lokal saling berinteraksi.
Meskipun mengalami perubahan, esensi Lebaran sebagai momen kebersamaan, pengampunan, dan rasa syukur tetap bertahan di tengah masyarakat Indonesia. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber