Mengapa Tanggal Idulfitri Berubah Setiap Tahun?

Dua metode utama dalam menentukan awal bulan Islam adalah rukyatul hilal dengan pengamatan langsung dan hisab melalui perhitungan astronomi.-wing-wing-

Penentuan awal bulan Islam bisa dilakukan dengan dua metode utama yaitu rukyatul hilal dan hisab.

BACA JUGA: 50 Kartu Ucapan Idulfitri 2025 yang Bisa Dibagikan ke Orang Tersayang

Rukyatul hilal adalah metode pengamatan hilal secara langsung untuk menentukan awal bulan Hijriah. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati bulan sabit pertama setelah matahari terbenam pada hari ke-29 bulan berjalan. 

Jika bulan sabit terlihat dengan mata telanjang atau alat bantu optik seperti teleskop, maka malam itu sudah masuk ke bulan baru.

Sedangkan metode hisab adalah metode penentuan awal bulan dengan menggunakan perhitungan astronomi. Metode ini menggunakan perhitungan matematis dan data astronomi untuk memperkirakan posisi bulan.

BACA JUGA: 6 Kue Lebaran yang Selalu Meriahkan Momen Idulfitri

Dengan teknik ini, keberadaan bulan sabit bisa diprediksi jauh sebelum waktunya, tanpa harus menunggu hasil pengamatan langsung.

Beberapa negara, seperti Arab Saudi, lebih sering mengandalkan rukyatul hilal, sementara negara lain, seperti Turki, menggunakan metode hisab untuk menentukan awal bulan.

Di Indonesia, keputusan resmi biasanya ditentukan melalui sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah berdasarkan hasil rukyat dan hisab.

BACA JUGA: 4 Resep Jajanan Lebaran dengan Modal Kecil, Tanpa Oven, dan Mikser

Karena awal bulan Islam sebagian besar ditentukan oleh penampakan bulan baru, tanggal pasti untuk Idulfitri, serta Ramadan dan perayaan Islam lainnya, dapat ditentukan cukup dekat dengan waktunya. 

Itulah sebabnya hanya tanggal yang mungkin dapat diberikan beberapa bulan atau tahun sebelumnya. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya

BACA JUGA: 8 Cara Mengucapkan Selamat Idulfitri dalam Berbagai Bahasa dan Tradisinya di Berbagai Negara

Sumber: berbagai sumber