Rekor Terparah! Membedah Musim Terburuk Manchester United

Para Pemain Manchester United Bertepuk Tangan Untuk Fans Yang Hadir -Facebook -Manchester United Facebook
HARIAN DISWAY - Manchester United kembali menelan hasil buruk di pekan ke-32 Premier League (EPL) musim 2024/2025 setelah kalah telak 1-4 dari Newcastle United di Stadion St. James Park, Senin dini hari, 14 April 2025. Hasil itu semakin memperburuk catatan performa tim asuhan Ruben Amorim, yang diprediksi akan mencatatkan poin terendah dalam sejarah klub musim ini.
Bahkan jika Manchester United berhasil menyapu bersih sisa laga dengan kemenangan, mereka hanya akan finis dengan 50 poin, lebih rendah dari rekor buruk sebelumnya pada musim 2021/2022 (58 poin).
Pertanyaan besar pun muncul di benak para fans The Red Devils: apa penyebab kemunduran drastis performa tim ini?
Banyak faktor yang memengaruhi, tetapi pelatih bukanlah penyebab utama. Sebaliknya, kebijakan transfer yang tidak efektif dan ideologi permainan yang terus berubah menjadi biang keladi kemerosotan tim.
BACA JUGA:Manchester United Pimpin Perburuan Rayan Cherki dan Liam Delap: Siapa Mereka?
BACA JUGA:Rating Pemain Manchester United Ketika Ditahan Imbang Lyon, Andre Onana Beban!
1. Kebijakan Transfer yang Tidak Efektif
Manchester United sering kali membuat keputusan transfer yang kontroversial dengan nilai fantastis namun minim dampak positif.
Menurut data Transfermarkt, sejak musim 2021/2022, klub ini telah mendatangkan pemain-pemain mahal seperti Jadon Sancho seharga 85 juta Euro (sekitar Rp 1,49 triliun), Antony seharga 95 juta Euro (Rp 1,81 triliun), dan Casemiro senilai 70 juta Euro (Rp 1,33 triliun). Sayangnya, banyak dari transfer ini gagal memberikan kontribusi signifikan bagi tim.
Contohnya, Jadon Sancho didatangkan sebagai prospek muda berbakat, tetapi belum mampu membuktikan diri di Premier League. Sementara itu, keputusan untuk memulangkan Cristiano Ronaldo—yang saat itu posisi striker sudah diisi Edinson Cavani—terbukti kurang tepat.
Jadon Sancho saat berseragam MU-Foto/Man United-
Bahkan alternatif lain seperti Amad Diallo, yang lebih murah, tampaknya bisa menjadi opsi lebih baik daripada pembelian mahal yang akhirnya berujung gagal.
Di musim 2022/2023, kesalahan serupa terulang. Mereka membeli winger kanan baru meskipun sudah memiliki Jadon Sancho, serta mendatangkan Casemiro yang sudah berusia 30-an.
Pemain Brasil ini awalnya tampil impresif, tetapi performanya menurun drastis dalam waktu singkat. Hal serupa juga terjadi pada pemain baru lainnya seperti Mason Mount, Andre Onana, dan Leny Yoro, yang kerap cedera atau gagal menunjukkan performa optimal.
Akibat kebijakan transfer yang ngawur, kondisi keuangan klub semakin memburuk. Manchester United kini kesulitan untuk mendatangkan pemain berkualitas tanpa harus mengeluarkan dana besar. Dampaknya, tim sulit bersaing di level tertinggi Premier League maupun kompetisi Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: Transfermarkt