10 Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Mewarnai Rambut

Keramas setiap hari bisa mempercepat proses pudarnya warna. Idealnya, cuci rambut dilakukan 2-3 kali seminggu.

Di antara hari keramas, Anda bisa menggunakan dry shampoo untuk menjaga rambut tetap segar tanpa harus mencucinya.

6. Lakukan Deep Conditioning Secara Rutin

Pewarnaan dapat membuat rambut kering dan kehilangan kelembapan alaminya. Gunakan masker rambut atau treatment deep conditioning minimal seminggu sekali. Untuk mengembalikan kelembapan dan menjaga kelembutan rambut.

Investasi pada pewarnaan rambut akan sia-sia jika tidak diimbangi dengan perawatan yang konsisten. --Pinterest

7. Perhatikan Kandungan Air Saat Keramas

Air panas dapat membuka kutikula rambut dan membuat warna cepat luntur. Sebaiknya gunakan air dingin atau suam-suam kuku saat mencuci rambut. Agar kutikula tetap tertutup dan warna tetap terkunci lebih lama.

8. Rutin Potong Ujung Rambut

Rambut yang diwarnai rentan terhadap kerusakan, terutama di bagian ujung. Memotong ujung rambut setiap 6–8 minggu bisa mencegah rambut bercabang dan menjaga penampilan tetap segar dan sehat.

9. Hindari Berenang Tanpa Pelindung Rambut

Air kolam yang mengandung klorin bisa menyebabkan warna rambut cepat berubah. Terutama untuk rambut yang diwarnai terang.

Jika ingin berenang, gunakan pelindung rambut seperti swim cap atau oleskan kondisioner sebelum masuk ke kolam untuk mengurangi paparan langsung.

BACA JUGA:Tip Urutan Perawatan Rambut yang Tepat untuk Wanita

10. Konsultasi dengan Ahli

Jika mengalami masalah seperti rambut sangat kering, patah, atau warna yang cepat hilang, sebaiknya konsultasikan dengan ahli perawatan rambut atau hair stylist terpercaya. Mereka bisa memberikan rekomendasi produk atau treatment terbaik sesuai kondisi rambut.

Dengan perawatan yang tepat, rambut berwarna tidak hanya tampil memukau tetapi juga tetap sehat dan kuat. Investasi pada pewarnaan rambut akan sia-sia jika tidak diimbangi dengan perawatan yang konsisten. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura.

Sumber: