Gaya Main Kolektif Inter Milan, Tunjukkan Kebangkitan Nerazzurri di Eropa!

Inter Milan mengejar Napoli di puncak klasemen sementara Liga Italia pasca mengalahkan Hellas Verona 1-0, Minggu, 4 Mei 2025-Reuters-
HARIAN DISWAY - Inter Milan kini berada di ambang kejayaan Liga Champions. Mereka bisa menampilkan karakter yang langka di dunia sepak bola modern.
Gaya bermain Nerazzurri (sebutan Inter Milan) menampilkan sebuah klub yang dibentuk oleh tantangan, didisiplinkan oleh kekalahan, dan kini lebih berbahaya daripada sebelumnya.
Mereka bukan sekadar mengandalkan satu pemain saja. Inter Milan bermain kolektif. Buktinya, dengan 18 pencetak gol di Liga Italia.
Itu menunjukkan bahwa mereka tak hanya mengandalkan striker untuk mencetak gol, mereka adalah batalyon taktis. Mereka pun siap menghadapi PSG di final Liga Champions pada 1 Juni 2025.
BACA JUGA:Bek Inter Milan Alessandro Bastoni Contoh Seorang Bek Modern, Jadi Incaran Man City!
BACA JUGA:Donnaruma Bawa PSG Lolos ke Final Liga Champions, Tak Gentar Hadapi Inter Milan!
Taktik Kolektif Inter Milan
Inter MIlan lmenang atas Barcelona 4-3, dan gol kemenangan Davide Frattesi di perpanjangan waktu, menggantarkan Nerazzuri lolos ke final Liga Champions 2024/2025-Tangkapan layar Instagram@inter-
Sebanyak 21 pemain sudah mencetak gol di semua kompetisi, menciptakan taktik yang sulit dipahami lawan. Ancaman bisa datang dari mana saja, bisa dari Nicolo Barella di lini tengah hingga Federico Dimarco yang melakukan overlap dari sektor sayap.
Dan di lini depan, ada Lautaro Martinez, kapten Argentina yang banyak dianggap layak mendapatkan Ballon d'Or tahun ini. Dalam pertandingan melawan Barcelona, Lautaro, meski dalam kondisi cedera, berhasil mencetak gol dan memberikan assist.
Setelah mencapai final kedua dalam tiga tahun terakhir, Inter Milan menunjukkan bahwa mereka bukan hanya tim yang menang, tetapi juga tim yang bertahan dan beradaptasi.
Mereka memiliki rekor gol tertinggi dari pemain non-striker di Serie A, serta kebobolan gol paling sedikit di kompetisi domestik dan Eropa, membuktikan kekuatan pertahanan yang dibangun juru taktik mereka, Simone Inzaghi.
Inter milan menjalani perjalanan yang penuh liku, bertahan dari jatuhnya kepemilikan Tiongkok dan kini di bawah pengelolaan Oaktree Capital. Di tengah ketidakpastian itu, ruang ganti tetap solid.
Hal itu adalah keajaiban, yakni sebuah tim yang mampu menghadapi perubahan kepemilikan, keterbatasan finansial, dan tekanan media, tetapi tetap berjuang bersama dan meraih kemenangan meski dalam keadaan sulit.
BACA JUGA:Rating Pemain Inter Milan Pasca Pulangkan Barcelona dari Liga Champions, Frattesi Berapa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sempreinter