Final UCL 2025 Tanpa Sponsor Bayern di Allianz Arena, Ini Penjelasannya!

Final UCL 2025 Tanpa Sponsor Bayern di Allianz Arena, Ini Penjelasannya!

Penampilan grup band Linkin Park, sebelum Kick-Off Laga Final UCL 2024-25 di Allianz Arena. Tampak ada logo Pepsi, PS5 dan UEFA Champions league di A-board Running text seputar lapangan dibawah dan diatas. --Twitter ABC Deportes @ABCDepotes

HARIAN DISWAY - Final Liga Champions 2024/25 di Allianz Arena menyajikan pemandangan tak biasa—tak satu pun logo sponsor klub Bayern Munich terpampang di stadion megah itu.

Di balik tampilan bersih tersebut, tersimpan aturan ketat UEFA dan FIFA soal larangan promosi sponsor non-resmi selama turnamen bergengsi digelar. 

Publik mulai menyadari adanya tampilan berbeda di dalam Stadion Allianz Arena, München, saat menjadi tuan rumah Final UEFA Champions League 2024/25 pada 31 Mei 2025.

Tak seperti biasanya, stadion kandang Bayern Munich itu tidak menampilkan banner sponsor klub seperti saat menggelar laga Bundesliga.

BACA JUGA:PSG vs Inter Milan 5-0: Semua Pasukan Luis Enrique Baru Pertama Tampil di Final Liga Champions

BACA JUGA:Kisah Haru Koreografi Suporter PSG di Final Liga Champions

Stadion ini awalnya bernama Olympiastadion, namun setelah renovasi besar pada 2002 dan peresmian kembali pada 30 Mei 2005, namanya berubah menjadi Allianz Arena.

Selain Bayern Munich, klub TSV 1860 Munich juga sempat menggunakan stadion ini sebagai markas bersama dari 2005 hingga 2017.

Kala itu, kedua klub memiliki saham masing-masing 50%. Namun, akibat krisis finansial, TSV 1860 menjual seluruh sahamnya kepada Bayern Munich pada 2006, sebelum akhirnya terdegradasi ke Bundesliga divisi 4 pada 2017.

Tidak tampilnya banner sponsor klub Bayern Munich di Allianz Arena selama laga Final UCL 2024/25 ternyata berkaitan dengan aturan resmi UEFA.

Sesuai dengan Pasal 73 dalam Regulasi UEFA Champions League 2023–2025, khususnya poin 73.03, ditetapkan bahwa hak penamaan stadion tunduk pada ketentuan zona eksklusif komersial.

Artinya, semua elemen sponsor stadion—termasuk nama, logo, merek dagang, warna, slogan, hingga desain—tidak boleh ditampilkan di area komersial eksklusif selama kompetisi berlangsung.

BACA JUGA:PSG vs Inter Milang 5-0 Jadi Kemenangan Agregat Terbesar di Final Liga Champions

BACA JUGA:PSG vs Inter Milan 5-0: dari Raja Tanpa Mahkota ke Singgasana Eropa

Meski demikian, terdapat beberapa pengecualian, antara lain:

  • Penyebutan nama sponsor stadion lewat pengeras suara, hanya jika dibutuhkan untuk alasan keselamatan.
  • Penulisan nama stadion pada tiket atau dokumen cetak dengan jenis huruf non-komersial dan tanpa logo.
  • Penampakan signage permanen di luar bangunan stadion, asalkan sudah ditentukan dan disetujui sebelum musim dimulai.

Prinsip serupa juga berlaku di turnamen FIFA seperti Piala Dunia. Contohnya, dalam Piala Dunia 2006 di Jerman, Allianz Arena disebut sebagai “FIFA World Cup Stadium Munich” demi menghindari promosi pihak sponsor yang bukan mitra resmi FIFA.

BACA JUGA:PSG vs Inter Milan 0-5: Simone Inzaghi Bahas Masa Depannya di Nerazzurri

BACA JUGA:Rating Pemain Inter Milan Pasca Ditekuk PSG 5-0 di Final Liga Champions, Merah Semua!

Untuk Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, FIFA bahkan mewajibkan semua stadion mengganti nama komersial mereka dengan nama geografis.

Misalnya, "MetLife Stadium" diubah menjadi "New York New Jersey Stadium", sementara "NRG Stadium" disebut "Houston Stadium" selama turnamen berlangsung. Semua signage sponsor stadion pun wajib ditutup atau disamarkan.

Meski FIFA tidak menyebutkan larangan ini dalam satu pasal spesifik, kebijakan tersebut termasuk dalam pedoman komersial FIFA yang berlaku dalam setiap turnamen besar.

Tidak adanya logo atau banner sponsor klub di stadion selama pertandingan UEFA atau FIFA, adalah bagian dari regulasi untuk menjaga eksklusivitas sponsor resmi turnamen, dan mencegah promosi pihak yang tidak memiliki hak siar atau kerja sama resmi. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: