Ketika Aksi Penindakan Imigrasi Membuat Los Angeles Membara, Warga Terkepung Intimidasi Bersenjata

Ketika Aksi Penindakan Imigrasi Membuat Los Angeles Membara, Warga Terkepung Intimidasi Bersenjata

DEMONSTRAN MENGIBARKAN BENDERA di atas mobil Waymo yang terbakar di Los Angeles, California, 8 Juni 2025.-MARIO TAMA-GETTY IMAGES VIA AFP-

Mantan Wakil Presiden Kamala Harris pun bersuara. Ia menyebut tindakan Trump sebagai eskalasi berbahaya yang sengaja memancing kekacauan.

BACA JUGA:Konjen RI Minta WNI Hindari Lokasi Demo di Los Angeles

BACA JUGA:Ketegangan Imigrasi di Los Angeles, Perebutan Pengaruh antara Federal dan Negara Bagian

“Trump sedang menuangkan bensin ke api,” tulis Newsom lagi. “Mengambil alih Garda Nasional tanpa konsultasi adalah tindakan ilegal dan tidak bermoral. California akan menggugatnya ke pengadilan,” ujar Newsom.

Dalam dua hari, polisi Los Angeles menangkap sedikitnya 56 orang. Tiga petugas mengalami luka ringan. Di kota San Francisco, 60 orang lainnya ditangkap dalam aksi protes serupa.

Dari udara, televisi lokal menangkap momen ketika demonstran melempar proyektil dan kembang api. Beberapa mobil tanpa pengemudi milik perusahaan Waymo dibakar.

Di antara kekacauan, seorang jurnalis asal Australia terkena peluru karet di kakinya saat siaran langsung. Meski tak terluka parah, insiden itu menambah daftar panjang potret brutal penanganan aksi protes.


BERHADAP-HADAPAN, demonstran dan polisi saling menunggu di kawasan perkantoran di Los Angeles, California, 8 Juni 2025.-RINGO CHIU-AFP-

Pasukan Garda Nasional dari 79th Infantry Brigade Combat Team berdiri berjajar mengenakan helm dan seragam kamuflase. Sementara itu, Komando Utara AS menyatakan sekitar 500 Marinir berada dalam status siaga jika dibutuhkan.

Bagi sebagian rakyat Amerika, pengerahan pasukan militer domestik menandai perubahan besar dalam demokrasi. Namun bagi para pendukung Trump, hal itu adalah bentuk ketegasan.

“Saya tidak khawatir sama sekali,” ujar Ketua DPR Mike Johnson, seraya menyalahkan Newsom yang ia anggap tidak mampu atau tidak mau melakukan yang seharusnya.

Marshall Goldberg, demonstran berusia 78 tahun, menyuarakan keresahannya. “Kami marah pada cara mereka memperlakukan imigran tanpa dokumen. Tapi ini lebih dari itu. Ini tentang mengambil hak kami untuk berkumpul dan menyuarakan pendapat secara damai,” gerutunya.

BACA JUGA:Kerusuhan Los Angeles Terus Berlangsung, Massa Bakar Mobil dan Bentrok dengan Polisi

BACA JUGA:Jonatan Christie Keluar dari Pelatnas PBSI, Tetap Kejar Olimpiade Los Angeles 2028

Akar krisis tersebut bukan hanya soal imigrasi. Ini tentang pertarungan nilai: keamanan versus kebebasan, ketegasan versus demokrasi. Trump menyuguhkan narasi tentang “ketertiban,” tetapi dengan biaya yang tinggi. Yakni, konflik antar-lembaga, pelanggaran konstitusi, dan ketegangan sosial yang membara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: