Rating Pemain Belanda Pasca Sikat Malta 8-0, De Jong-Depay Top!

Kemenangan itu bukan sekadar soal jumlah gol. Yang lebih penting adalah kecepatan transisi, ketepatan passing, dan efektivitas di kotak penalti yang membuat Belanda terlihat seperti mesin sepak bola modern.

Depay menjadi bintang lapangan dengan dua gol dan satu assist. Itu menunjukkan bahwa ia masih punya daya ledak tinggi meski usianya sudah 31 tahun. Van Dijk tampil otoritatif sebagai tembok belakang sekaligus ancaman nyata saat duel udara.

Sementara Frenkie de Jong menjadi otak permainan, mengatur tempo dari tengah dan menyumbangkan dua assist gemilang.

Di lini depan, Simons dan Malen menjadi aktor utama yang membuat pertahanan Malta kewalahan. Pergerakan mereka sangat dinamis, dan koordinasi antarlini begitu apik.

Yang lebih mencengangkan, Belanda sukses menjaga clean sheet sepanjang pertandingan. Meskipun Malta sempat mencoba keluar dari tekanan, gawang Oranje tidak pernah benar-benar terancam.

BACA JUGA:Update Klasemen Kualifikasi Piala Dunia Eropa Grup G, Belanda Cari Celah ke Puncak

BACA JUGA:UEFA Nations League: Spanyol vs Belanda 3-3 (Pen 5-4), Pedri Bawa La Roja ke Semifinal!

Rating Pemain Belanda

Kiper

Mark Flekken 6.5

Hampir tidak mendapat ujian berarti sepanjang laga kontra Malta. Kiper Bayer Leverkusen itu tampil tenang dan sukses mencatatkan clean sheet keduanya dalam periode internasional kali ini.

Bek

Denzel Dumfries 7

Aktif di babak pertama, Dumfries beberapa kali melaju ke depan untuk mengancam pertahanan Malta. Tembakan kerasnya nyaris membahayakan gawang lawan. Sayangnya, intensitas permainannya menurun pasca jeda paruh waktu.

Micky van de Ven 8

Performa apik ditunjukkan oleh Van de Ven dari sisi kiri pertahanan. Ia mencuri perhatian lewat tendangan voli akurat yang membuka gol terakhir Belanda. Dengan usia muda dan perkembangan pesat, ia mulai menunjukkan bahwa dirinya bisa lebih komplit ketimbang Nathan Ake.

Virgil van Dijk 7.5 - C

Kembali ke kota kelahirannya, Groningen, Van Dijk mencetak gol pembuka ketiga Belanda dan memimpin barisan belakang dengan penuh otoritas. Keberadaannya membuat tembok Oranje sulit ditembus.

Sumber: football oranje