Impor Sapi Perah Dimulai, Jatim Kuasai 60% Pasokan Susu Nasional

Impor Sapi Perah Dimulai, Jatim Kuasai 60% Pasokan Susu Nasional

SIAP DIPERAS: Ribuan Sapi Perah yang diimpor dari Australia masuk ke Pelabuhan Tembaga Probolinggo Sabtu 28 Juni 2025-Balai Karantina Nasional-

PROBOLINGGO, HARIAN DISWAYBadan Karantina Indonesia memastikan impor 1.600 sapi perah ke PROBOLINGGO bebas dari penyakit berbahaya Minggu 29 Juni 2025. Ribuan sapi itu akan dikarantina dan dicek selama dua pekan untuk memastikan kesehatannya.

Impor ini dilakukan sebagai upaya Jatim mendukung program Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN). 

Dalam P2SDN, pemerintah menarget ada satu juta ekor sapi selama lima tahun ke depan.

Untuk mencukupinya, pemerintah menggandeng semua pihak termasuk swasta untuk mencukupi kebutuhan susu dan daging nasional. 

BACA JUGA:Ganjar Komentari Strategi Impor Sapi Prabowo untuk Program Susu Gratis

BACA JUGA:Prabowo, Khofifah, dan Emil Kompak Pilih Sapi Lokal Peranakan Ongole untuk Kurban di Masjid Al Akbar Surabaya

Di Jatim, pada Jumat dan Sabtu lalu, beberapa perusahaan melakukan impor untuk penuhi P2SDN itu. Yakni PT. Santosa Agrindo Lestari bekerja sama dengan PT. ladang hijau.

Sebanyak 1.100 Sapi perah asal Australia dimasukkan ke Probolingo lewat Pelabuhan Tembaga. Sementara PT. Kironggojoyo memasukkan 500 ekor Sapi Perah Impor ke Banyuwangi.

Badan Karantina Indonesia kini sedang melakukan analisis risiko, pemeriksaan fisik, dan uji laboratorium di Instalasi Karantina Hewan.

Untuk menjamin kesehatan seluruh sapi impor tersebut. "Sapi Perah impor ini kami memastikan kesehatannya. Selama kurang lebih 14 hari ke depan, seluruh sapi perah ini berada di dalam Instalasi Karantina Hewan di Probolinggo," kata Direktur Tindakan Karantina Hewan Cicik Sri Sukarsih.

BACA JUGA:Porprov IX Jatim 2025, Gubernur Khofifah Ajak Atlet Tunjukkan Performa Terbaik, Semangat Juang Tinggi dan Sportivitas

BACA JUGA:Raih Kemuliaan Muharram, Gubernur Khofifah Ajak 100 Yatim Piatu dan Difabel Kota Malang Belanja Kebutuhan Sekolah

Selama dua pekan, Balai Karantina akan mengecek kebebesan beberapa penyakit sapi. Di antaranya Penyakit Mulut Kuku (PMK), Lumpy Skin Diesease (LSD), Keluron Menular (Brucellosis), Bovine Viral Diarhea (BVD), dan Enzootic Bovine Luekosis (EBL). 

Diperkirakan, pada pertengahan Juli, rangkaian tindakan karantina hewan itu telah selesai. Sehingga seluruh sapi perah tersebut dapat langsung diterima oleh masyarakat peternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: