Terobosan Vaksin Baru Cegah Kanker Payudara: Harapan Masa Depan

Terobosan Vaksin Baru Cegah Kanker Payudara: Harapan Masa Depan

Kini muncul terobosan dalam dunia medis: vaksin yang berpotensi mencegah kanker payudara, khususnya jenis yang agresif. -iStockphoto-

Hasil vaksin itu sangat menjanjikan. Respons imun meningkat 75 persen pada fase I. Studi lain dengan pendekatan neoantigen personalized menunjukkan 16 dari 18 pasien TNBC tetap bebas kanker selama tiga tahun setelah vaksin tambahan.

Jika hasil itu konsisten, vaksin bisa menjadi langkah preventif revolusioner. Jadi semacam “perlindungan primer” agar sel kanker tak berkembang sama sekali.

BACA JUGA:Awas! 90 Persen Pasien Kanker Payudara Tidak Merasa Sakit, Gerakan SaDaRi jadi Makin Krusial

Pengujian fase I dilakukan di Amerika Serikat, melibatkan klinik‑klinik rujukan kanker TNBC . Kelanjutan fase II direncanakan secara global. Termasuk uji di berbagai pusat onkologi untuk memastikan efikasi pada populasi luas.

Vaksin itu disuntikkan dalam tiga dosis dengan jeda dua minggu. Agar memicu produksi sel T yang spesifik mengenali α‑laktalbumin.

Respons imun itu menjaga “surveillance” oleh tubuh. Sehingga tumor sekecil apa pun dapat dihancurkan tanpa berkembang.

BACA JUGA:Perjuangan Puput Novel Melawan Kanker Payudara dan Komplikasi yang Menjadi Akhir Perjalanan Hidupnya

Fitur utamanya, menargetkan antigen yang hanya muncul pada sel kanker, minim risiko menyerang sel sehat. Tolerabilitas tinggi, efek samping ringan seperti kemerahan atau nyeri di area suntikan.

- Kendala dan tantangan, meski unik, beberapa hal masih harus diperjelas:

- Populasi target - vaksin ini hanya ditujukan pada wanita yang tidak memasuki fase menyusui lagi.

BACA JUGA:Fun Walk for Hope, Langkah Kecil Melawan Kanker Payudara

Jumlah peserta dan keragaman - studi fase I relatif kecil dan homogene. Studi fase II harus lebih luas untuk memastikan efektivitas dan keamanan global.

Pendanaan berkelanjutan - riset didukung dana filantropis dan Departemen Pertahanan AS, namun potensi pemotongan anggaran bisa memperlambat pengembangan .

Kesadaran publik - vaksin kanker cenderung mendapat perhatian kurang dibanding vaksin infeksi, sehingga sosialisasi dan edukasi penting .

BACA JUGA:RSOS Menyelenggarakan Seminar, Dorong Kesadaran Kanker Payudara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: