Indonesia Ditetapkan Jadi Basis Pertama Quantum AI Data Center di Asia

Indonesia Ditetapkan Jadi Basis Pertama Quantum AI Data Center di Asia

Rencana pembangunan Quantum AI Data Center oleh Worldvuer iByond Limited, perusahaan teknologi asal Silicon Valley, yang menggandeng kawasan industri hijau Tunas Prima di Batam, Kepulauan Riau.-Humas Pertamina-

HARIAN DISWAY — Indonesia segera menjadi pusat komputasi mutakhir berbasis kecerdasan buatan (AI) dan teknologi kuantum pertama di Asia. Hal ini ditandai dengan rencana pembangunan Quantum AI Data Center oleh Worldvuer iByond Limited, perusahaan teknologi asal Silicon Valley, yang menggandeng kawasan industri hijau Tunas Prima di Batam, Kepulauan Riau.

Investasi awal senilai USD400 juta (sekitar Rp6 triliun) akan dikucurkan untuk proyek ini, yang difasilitasi oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Penandatanganan kerja sama strategis dilakukan pada 9 Juli 2025 di Jakarta dan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, serta Chairman of Advisory Board for Asia dari Worldvuer iByond Limited, Her Highness Princess Anne Shek.

“Hal ini sejalan dengan direktif Presiden Prabowo yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen menuju Indonesia Emas 2045. Ekonomi digital, khususnya pusat data, adalah pilar utama untuk mencapainya,” ujar Todotua dalam siaran pers BKPM, 11 Juli 2025. “Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor ini, dan kami siap menjadi mitra utama dalam membangun masa depan digital Asia,” tambahnya.

Data center tersebut akan berdiri di kawasan industri yang telah mengadopsi energi terbarukan, termasuk penggunaan panel surya dan sistem pengolahan air mandiri. Kawasan ini sebelumnya telah menarik investor besar seperti Apple untuk produk iPhone dan AirTags.

BACA JUGA:Pertamina Salurkan 1.000 Seragam dan Peralatan Sekolah untuk Anak Pengemudi Ojek

BACA JUGA:Kafe Inklusif Difel: Pertamina Gandeng Disabilitas Bangun Kemandirian Lewat Kopi

Worldvuer iByond Limited mengembangkan Vovea iByond Operating System—platform teknologi yang mengintegrasikan kecerdasan buatan, komputasi kuantum, dan big data analytics. Teknologi ini diklaim mampu melampaui kemampuan pusat data konvensional dari segi kecepatan dan kapasitas pemrosesan.

Selain pusat data, perusahaan juga membuka peluang kolaborasi lintas sektor, termasuk energi dan telekomunikasi. Model kerja sama serupa telah mereka jalankan bersama Aramco di Arab Saudi dan kini tengah dieksplorasi dengan Telkom Group serta Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia.

Todotua menegaskan pemerintah terus mendorong iklim investasi yang ramah dan kompetitif. “Melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan sistem OSS, kami telah menyederhanakan regulasi. Kami juga menyediakan berbagai insentif fiskal seperti tax holiday, super tax deduction untuk riset dan pengembangan SDM, serta pembebasan bea masuk untuk peralatan,” jelasnya.

Langkah berikutnya, Worldvuer iByond akan menyerahkan proposal resmi kepada BKPM dan menjajaki kerja sama dengan sektor pendidikan dan pertambangan, khususnya dalam pengembangan rantai pasok microchip berbasis emas. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: