Petik Laut Tanpa Sound Horeg

Tradisi petik laut di perairan Kota Pasuruan -Istimewa-
PASURUAN, HARIAN DISWAY - Tradisi petik laut atau larung sesaji yang biasa digelar oleh masyarakat nelayan Kota Pasuruan, akan digelar besok Rabu, 16 Juli 2025. Untuk situasi yang kondusif dan keamanan warga yang akan ikut iring-iringan perahu, maka Polres Pasuruan Kota mengimbau masyarakat mematuhi instruksi yang diberikan.
Salah satunya penggunaan sound horeg. Larangan tersebut ditujukan untuk ketertiban karena acara tersebut biasanya dihadiri ribuan orang.
Selain larangan penggunaan sound horeg atau pengeras suara dengan volume tinggi, Polresta Pasuruan juga melarang perahu memuat melebihi kapasitas penumpang. Hal ini dikarenakan kondisi ombak di perairan sedang tinggi sehingga dikhawatirkan terjadi insiden yang tidak diinginkan.
Imbauan dan larangan itu dikatakan AKBP Davis Busin Kapolres Pasuruan Kota.
BACA JUGA:Pemkot Pasuruan Tuntaskan 34 Koperasi Merah Putih
BACA JUGA:Tiga Mobil Dinas Pimpinan DPRD Kota Pasuruan Dikembalikan, Pastikan Tidak Ada Pengadaan Lagi
Dalam roundown acara setelah petik laut digelar pagi hari dilanjutkan dengan hiburan orkes. Ini juga menjadi atensi pihak kepolisian supaya masyarakat tertib dan menjaga kondusifitas. Pihak kepolisian melarang penggunaan atribut-atribut organisasi, membawa sajam, miras, dan meminta penonton nantinya benar-benar kondusif.
"Untuk kondusifitas acara kami juga berkoordinasi dengan lintas sektor. Termasuk melibatkan masyarakat sekitar pelabuhan," kata Davis.
Instruksi dan imbauan dari Polres Pasuruan Kota itu mendapat dukungan dari ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pasuruan Yek Mohamamad. Pihaknya, bersama para nelayan dan pemuda sepakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan kondusifitas acara itu. Yek Moh, sapaan akrabnya juga sepakat tidak membolehkan penggunaan sound horeg dan perahu melebihi kapasitas.
"Kami mendukung dan siap bekerjasama dengan aparat supaya acara petik laut berlangsung tertib dan aman," katanya.
BACA JUGA:Grebek Stunting Serentak di Pasuruan, 632 Balita Terima Makanan Tambahan Bergizi
BACA JUGA:Ribuan PBI JKN di Pasuruan Dinonaktifkan, Masih Bisa Diaktifkan Lagi Jika Penuhi Syarat
Kegiatan petik laut merupakan tradisi turun menurun masyarakat nelayan di wilayah utara Kota Pasuruan. Sebelum menuju tengah laut biasanya diawali dengan khotmil Al-Qur'an. Kemudian masyarakat berbondong-bondong naik perahu nelayan untuk mengikuti larung sesaji. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: