Kasus Bunuh Diri di Kalangan Tentara Israel Terus Terjadi

Tentara Israel bunuh diri dan alami gangguan psikologis sepulang dari serangan ke Gaza--Google
HARIAN DISWAY - Krisis baru tengah melanda militer Israel. Di balik gempuran senjata dan serangan udara ke Gaza, muncul persoalan internal yang tak kalah serius: lonjakan kasus bunuh diri tentara Israel.
Hampir separuh dari total kematian non-tempur di militer Israel tahun ini berasal dari kasus bunuh diri.
Fenomena ini terjadi dalam bayang-bayang perang berkepanjangan yang dimulai sejak Oktober 2023, ketika Israel melancarkan ofensi besar ke Jalur Gaza menyusul serangan Hamas.
Konflik yang telah berlangsung lama itu disebut-sebut memicu tekanan luar biasa bagi para tentara di lapangan.
Tak hanya berhadapan dengan bahaya fisik, mereka juga melawan kelelahan mental dan beban moral. Operasi militer yang menargetkan wilayah padat penduduk kerap meninggalkan dampak psikologis jangka panjang bagi para tentara Israel.
BACA JUGA:Tentara Israel Bunuh Diri Usai Bertugas di Gaza, Trauma Perang Jadi Sorotan
Sepanjang 2024 terdapat 21 kasus bunuh diri di kalangan tentara Israel. Sementara itu, dalam paruh waktu pertama 2025, jumlahnya telah mencapai 15 kasus.
Pada akhir 2023 lalu, tepatnya setelah serangan ke Gaza dimulai, tercatat ada 7 kasus tambahan. Totalnya, 43 prajurit IDF (Israel Defense Forces) bunuh diri dalam rentang waktu kurang dari 2 tahun.
Militer Israel sudah berupaya memperkuat sistem dukungan mental, termasuk dengan menambah tenaga konselor dan psikolog di beberapa pangkalan militer.
Namun, efektivitas langkah tersebut masih dipertanyakan, karena kasus bunuh diri masih saja terus terjadi.
Di sisi lain, sebagian tentara yang telah menyelesaikan masa tugas dilaporkan mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Para keluarga tentara Israel juga mengeluhkan kekhawatiran dan kegelisahnnya akankondisi mental anak-anak mereka sepulang dari zona konflik.
Serangan Israel ke Gaza hingga kini telah menewaskan lebih dari 38.000 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: